Ekbis  

PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) Targetkan Pertumbuhan Pendapatan 8% pada 2025

PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) Targetkan Pertumbuhan Pendapatan 8% pada 2025. foto dok suryainternusa.com

JagatBisnis.com – Emiten kawasan industri dan real estate, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), menetapkan target pertumbuhan pendapatan sekitar 8% untuk tahun 2025. Sebagai referensi, SSIA membukukan pendapatan sebesar Rp 3,86 triliun pada kuartal III 2024, yang mengalami lonjakan 27% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp 3,02 triliun. Peningkatan ini didorong oleh sektor konstruksi, properti, dan perhotelan, dengan kontribusi pendapatan masing-masing sebesar Rp 532,9 miliar, Rp 262,3 miliar, dan Rp 155 miliar.

Kinerja Cemerlang 2024 dan Target 2025

VP Head of Investor Relations SSIA, Erlin Budiman, mengungkapkan bahwa 2024 menjadi tahun yang sangat baik bagi perusahaan, dengan penjualan lahan pemasaran yang melonjak tajam sebesar 704% YoY, mencapai 162 hektare senilai Rp 2.002 miliar—atau naik sekitar 412% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain sektor properti, kinerja unit bisnis konstruksi SSIA, PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA), juga mengalami kenaikan signifikan dengan kontrak baru senilai Rp 3.691 miliar, tumbuh 26% YoY. Di sektor perhotelan, jumlah malam kamar yang terjual meningkat 7% YoY, mencapai 428.841 malam kamar.

Baca Juga :   Pilkada Dorong Kinerja Positif SSIA di Segmen Perhotelan.

Untuk tahun 2025, SSIA menargetkan penjualan lahan pemasaran mencapai 137 hektare, dengan 120 hektare berasal dari Subang dan 17 hektare dari Karawang. Selain itu, NRCA menargetkan kontrak baru sebesar Rp 3.750 miliar, sementara unit bisnis perhotelan menargetkan 330.790 malam kamar yang terjual, kecuali untuk Hotel Melia Bali yang sedang dalam renovasi.

Baca Juga :   PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) Catatkan Kinerja Positif dengan Laba Bersih Meningkat Signifikan di Kuartal III-2024

Faktor Penentu dan Tantangan 2025

Salah satu tantangan utama bagi SSIA adalah proses renovasi besar-besaran Hotel Melia Bali, yang diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2025. Setelah renovasi, hotel ini akan kembali beroperasi di bawah merek baru, Paradisus by Melia Bali.

Di sisi lain, ekspansi industri di kawasan Subang Smartpolitan, terutama dengan masuknya BYD pada 2024, memberikan dampak positif terhadap permintaan lahan industri. Permintaan ini sebagian besar didorong oleh sektor otomotif, tetapi SSIA juga memandang peluang besar di sektor lain seperti suku cadang mobil, energi baru, baja & logam, elektronik, garmen & tekstil, serta mesin berat.

Baca Juga :   Pilkada Dorong Kinerja Positif SSIA di Segmen Perhotelan.

Erlin menambahkan, NRCA akan tetap fokus pada penyelesaian proyek-prioritas tepat waktu dan akan terus memperluas portofolio serta memperkuat posisi di sektor properti dan konstruksi.

Dengan optimisme terhadap prospek pasar yang terus berkembang, SSIA berharap dapat mencapai target pendapatan 8% untuk 2025 meskipun menghadapi tantangan dari renovasi hotel dan dinamika industri. (Hky)