JagatBisnis.com – PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mengumumkan rencana untuk melakukan konversi sebagian utang perusahaan melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD), yang akan dilakukan dengan private placement. Dalam aksi korporasi ini, DEWA akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 17,16 miliar saham baru Seri B dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Saham baru tersebut akan mencakup sekitar 44% dari modal ditempatkan dan disetor penuh DEWA setelah pelaksanaan private placement.
Tujuan Private Placement: Penyelesaian Utang
Rencana private placement ini bertujuan untuk menyelesaikan kewajiban DEWA kepada para kreditur, yaitu PT Andhesti Tungkas Pratama (ATP) dan PT Madhani Talatah Nusantara (MTN), yang pada akhir September 2024 memiliki utang masing-masing sebesar Rp 756,99 miliar dan Rp 358,92 miliar. Dengan total nilai yang direncanakan sekitar Rp 1,11 triliun, DEWA berharap dapat memperbaiki struktur permodalan perusahaan dengan rasio utang terhadap modal yang lebih rendah serta mengurangi beban kewajiban keuangan.
Dampak Terhadap Profitabilitas dan Struktur Perusahaan
Manajemen DEWA mengungkapkan bahwa konversi utang ini diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan dan pada akhirnya meningkatkan nilai bagi pemegang saham. Dalam perjanjian penyelesaian utang, DEWA sepakat untuk mengkonversi utang usaha kepada MTN menjadi sebanyak 11,64 miliar saham biasa Seri B, dengan harga konversi Rp 65 per saham. Setelah konversi, utang DEWA kepada MTN akan dilunasi dan saham MTN akan mencakup sekitar 29,84% dari modal ditempatkan dan disetor penuh DEWA.
Selain itu, DEWA juga akan mengkonversi utang kepada ATP menjadi 5,52 miliar saham biasa Seri B, yang akan mengurangi utang tersebut hingga lunas dan memberikan ATP sekitar 14,15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh DEWA.
Proses Pelaksanaan dan Jadwal RUPS-LB
Rencana private placement ini akan memerlukan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 13 Februari 2025. Setelah itu, DEWA akan melanjutkan dengan serangkaian langkah berikut:
- Permohonan tambahan pencatatan saham kepada BEI: 20 Februari 2025
- Pengumuman rencana pelaksanaan PMTHMETD: 21 Februari 2025
- Tanggal pelaksanaan PMTHMETD: 27 Februari 2025
- Pengumuman hasil pelaksanaan PMTHMETD: 3 Maret 2025
Kepemilikan Saham DEWA
Sejauh ini, Zurich Asset International mengendalikan 11,5% saham DEWA, diikuti oleh Goldwave Capital Limited dengan kepemilikan 17,45%. Masyarakat menguasai sisa 71,04% saham perusahaan. Penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham DEWA adalah Nirwan Dermawan Bakrie.
Pergerakan Saham DEWA
Pada perdagangan Jumat (17/1), saham DEWA tercatat turun 1,74%, berada di level Rp 113 per saham.
Rencana konversi utang ini diharapkan dapat memberikan dorongan positif bagi DEWA dengan memperbaiki posisi keuangan perusahaan dan memungkinkan fokus pada pengembangan kinerja operasional di masa depan. (Zan)