JagatBisnis.com – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance melaporkan penurunan penyaluran pembiayaan baru sebesar 12% secara year on year (YoY) menjadi Rp 36,6 triliun pada tahun 2024. Penurunan ini dipengaruhi oleh pelemahan sektor otomotif dan kondisi ekonomi yang menantang.
Pertumbuhan di Sektor Non-Otomotif
Meskipun terjadi penurunan di sektor otomotif, Adira Finance berhasil mencatatkan pertumbuhan positif pada pembiayaan non-otomotif, yang naik sebesar 10%. Produk multiguna atau dana tunai (Solusi Dana) menjadi kontributor utama dalam pencapaian ini. Hingga Desember 2024, Solusi Dana tercatat mencapai Rp 9 triliun, meningkat 11% dibandingkan tahun sebelumnya. Sylvanus Gani, Chief of Financial Officer Adira Finance, menyatakan bahwa produk ini menjadi pendorong utama bagi perusahaan dan berharap bisa terus tumbuh di masa mendatang.
Strategi di Sektor Otomotif
Sektor otomotif masih menjadi bagian signifikan bagi Adira Finance, di mana sekitar 80% dari penyaluran pembiayaan otomotif dialokasikan untuk kendaraan baru, sementara sisanya 20% untuk kendaraan bekas. Meskipun menghadapi tantangan di sektor ini, Adira Finance tetap optimistis dengan potensi pertumbuhan pada 2025.
Target Pertumbuhan 2025
Untuk tahun 2025, Adira Finance menargetkan peningkatan penyaluran pembiayaan baru sebesar 12%-14%. Perusahaan akan menggali peluang lebih dalam dari segmen otomotif, baik kendaraan baru maupun bekas, serta sektor non-otomotif. Gani menambahkan, Adira Finance juga akan meluncurkan berbagai program penjualan menarik, meningkatkan kualitas layanan, serta memperkenalkan produk yang lebih beragam dan memperkuat program loyalitas pelanggan untuk meningkatkan retensi.
Dengan strategi yang berfokus pada diversifikasi produk dan peningkatan kualitas layanan, Adira Finance berupaya untuk tetap memberikan solusi terbaik bagi konsumen dan meraih pertumbuhan yang positif di tahun 2025. (Zan)