Viral! Ibu di Tangerang Ngamuk Dapat Galon AMDK Kotor

Viral! Ibu di Tangerang Ngamuk Dapat Galon AMDK Kotor

 JagatBisnis.com – Kepercayaan masyarakat terhadap mutu dan keamanan air minum galon merek premium yang mendominasi pasar air minum dalam kemasan (AMDK) lokal selama lebih dari 40 tahun kembali dipertanyakan. Sebuah video TikTok dari seorang ibu rumah tangga di Tigaraksa, Tangerang, telah membuat heboh dunia maya.

Dalam video itu, ibu tersebut mengungkapkan kekesalannya terhadap kondisi air dalam galon yang baru dibeli. Air dalam galon tersebut tampak keruh dan dipenuhi benda asing. Video itu viral dengan lebih dari 2 juta penonton.

Baca Juga :   Pentingnya SNI Air Mineral untuk Keamanan Air Minum

Dalam video pendek yang diunggah di akun @playtodia, ibu tersebut memperingatkan warganet untuk berhenti menggunakan galon merek premium itu.

“Mendingan gak usah pakai lagi, guys. Super jorok banget. Padahal, galon baru buka, yah! Saya tidak bisa pastikan sampah apa itu,” ujarnya.

Dia mengaku, padahal, galon itu merupakan produk asli, bukan isi ulang. Ia bahkan menunjukkan detail tutup galon tersebut dan kode registrasi produk. Namun, ia menemukan ketidaksesuaian dengan klaim perusahaan.

Baca Juga :   PT Sariguna Primatirta Tbk: Memperkuat Posisi di Pasar Air Minum Dalam Kemasan

“Katanya nomor di tutup galon dan badan galon harus sama. Tapi di sini nggak ada tulisannya sama sekali. Bahkan, sayapernah mengalami kasus serupa di rumahnya di Serpong. Airnya lebih jorok lagi, bahkan berminyak,” tegasnya.

Baca Juga :   Pentingnya SNI Air Mineral untuk Keamanan Air Minum

Beragam komentar netizen membanjiri video tersebut, mulai dari rasa kecewa hingga tuntutan untuk transparansi. “Kalau produk premium saja begini, gimana yang lain?” tulis seorang warganet.

Kini, perhatian tertuju pada Aqua Hingga kini, pihak perusahaan itu belum memberikan tanggapan resmi terkait kasus viral ini. Meski mengklaim galonnya dilengkapi fitur anti-pemalsuan, kasus ini memicu kekhawatiran akan kualitas produk yang rawan dipalsukan dan kontaminasi. (eva)