JagatBisnis.com – Harga cabai rawit di Indonesia mencapai titik tertinggi pada awal tahun 2025, dengan rata-rata nasional mencapai Rp 74.200 per kilogram (kg), menurut Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Minggu (12/1). Kenaikan harga ini dipicu oleh penurunan produktivitas cabai, yang disebabkan oleh kondisi cuaca buruk, terutama musim hujan yang menyebabkan gagal panen di sejumlah wilayah sentra produksi.
Ketua Asosiasi Champion Cabai Indonesia (ACCI), Tunov Mondro Atmojo, menjelaskan bahwa banjir dan genangan air yang berlangsung selama sebulan membuat tanaman cabai tidak dapat bertahan. “Cabai yang tergenang air dalam waktu lama tidak akan mampu bertahan,” ujarnya. Ia juga mencatatkan bahwa beberapa wilayah, seperti Jawa Tengah, mengalami kerugian besar hingga 70% akibat hujan yang menyebabkan bunga cabai rontok. “Petani banyak yang mengganti tanaman cabai dengan komoditas lain,” tambahnya.
Selain itu, transisi musim panen dari Jawa Timur ke Jawa Tengah dan Jawa Barat juga memengaruhi pasokan cabai. Kondisi ini sering terjadi pada awal, tengah, dan akhir tahun, yang turut memperburuk kestabilan pasokan cabai ke pasar.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, menyatakan bahwa kenaikan harga cabai di Januari 2025 mirip dengan tren yang terjadi pada awal 2024. Meski demikian, ia optimis harga cabai akan mulai turun pada Februari dan memasuki periode stabil pada Maret, mendekati bulan Ramadan. “Nanti Februari mulai akan turun dan Maret akan masuk lagi ke range batas bawah dan batas atas,” ujar Astawa.
Untuk menstabilkan harga, Bapanas berencana memperkuat Program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP), yang sebelumnya telah mengalirkan total 750 ribu kilogram cabai sepanjang 2024, dengan 250.000 kg di antaranya berupa cabai rawit. Program ini bertujuan untuk mendistribusikan cabai dari daerah yang surplus ke wilayah yang mengalami kekurangan.
Direktur SPHP NFA, Maino Dwi Hartono, menambahkan bahwa selain FDP, Bapanas juga akan melanjutkan program pangan murah, yang akan menjual cabai sesuai dengan harga ketetapan pemerintah untuk membantu meringankan beban konsumen dan mengendalikan pergerakan harga.
Dengan upaya-upaya ini, Bapanas berharap dapat menjaga kestabilan harga cabai, terutama menjelang Ramadan yang diperkirakan akan meningkatkan permintaan pasar. (Zan)