JagatBisnis.com – Indonesia mencatatkan rekor produksi batubara tertinggi pada tahun 2024 dengan jumlah mencapai 831 juta ton, melebihi target pemerintah yang diperkirakan 17%. Peningkatan ini terjadi di tengah permintaan energi global dan domestik yang tinggi, dengan Indonesia yang masih menjadi pengekspor batubara terbesar di dunia.
Meskipun produksi batubara Indonesia terus mengalami peningkatan, rencana pemerintah untuk menghentikan semua pembangkit listrik tenaga batubara pada tahun 2040 menghadirkan tantangan besar. Presiden Prabowo Subianto telah mengungkapkan bahwa Indonesia berencana untuk mengakhiri pembangkit batubara dalam dua dekade mendatang, namun mencapai target ini akan sulit, mengingat ketergantungan Indonesia terhadap batubara untuk kebutuhan energi dalam negeri, serta penerapan energi terbarukan yang masih tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga.
Menurut Badan Energi Internasional, konsumsi batubara global telah meningkat dua kali lipat dalam tiga dekade terakhir, meskipun diperkirakan akan mencapai titik jenuh pada tahun 2027. Di negara-negara maju, permintaan batubara diperkirakan akan terus menurun, tetapi negara-negara besar seperti Tiongkok juga meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar global.
Ke depan, meskipun dunia menghadapi tantangan dalam beralih ke energi yang lebih bersih, Indonesia dan negara-negara penghasil batubara lainnya perlu mempertimbangkan langkah-langkah untuk mempercepat transisi energi, mengingat dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh penggunaan batubara. (zan)