Ekbis  

Aldo Henry Artoko: Dari Pengalaman Investasi yang Pahit hingga Membawa ARKO Melantai di Bursa Efek Indonesia

Aldo Henry Artoko: Dari Pengalaman Investasi yang Pahit hingga Membawa ARKO Melantai di Bursa Efek Indonesia. foto dok arkora-hydro.com

JagatBisnis.com – Sejak belia, Aldo Henry Artoko, Direktur Utama PT Arkora Hydro Tbk (ARKO), sudah menunjukkan ketertarikannya pada dunia keuangan. Minatnya yang mendalam terhadap investasi dan pasar modal tumbuh sejak ia mengenal literasi keuangan, baik melalui buku maupun film. Hal ini menjadi fondasi penting bagi perjalanan karier dan bisnisnya.

Menyusuri Dunia Keuangan Sejak Kuliah

Aldo memulai perjalanan investasinya saat kuliah di University of New South Wales, Sydney, Australia, pada tahun 2000-an. Meski mengambil jurusan mechanical and manufacturing engineering, Aldo selalu tertarik untuk memahami lebih dalam dunia keuangan dan pasar modal. “Walaupun saya kuliah di engineering, saya selalu tertarik terhadap keuangan dan pasar modal. Gara-gara itu, saya ingin belajar sendiri tentang investasi. Tapi saya tidak berani menggunakan uang orang tua,” kenang Aldo.

Perjalanan investasi Aldo dimulai pada tahun 2005, saat ia bekerja paruh waktu di supermarket untuk memperoleh uang jajan dan menyisihkan sebagian untuk berinvestasi. Pilihan Aldo jatuh pada saham, terutama saham yang diperdagangkan di bursa Amerika Serikat, yang pada waktu itu menawarkan banyak informasi dan kemudahan akses bagi investor.

Baca Juga :   Direktur Utama PT Fuji Finance Indonesia Tbk (FUJI) Mengundurkan Diri

Pembelajaran Berharga dari Kegagalan Investasi

Namun, perjalanan investasi pertama Aldo tidak berjalan mulus. Dengan modal minim dan hanya mengandalkan pengetahuan autodidak, Aldo mengalami kerugian sekitar 50% dari dana yang dia transaksikan. Sebagian besar kerugian ini disebabkan oleh kurangnya pengalaman dan mindset yang ingin cepat mendapatkan keuntungan (FOMO). “Saya sering ikut-ikutan membeli saham tanpa pertimbangan matang. Karena pengin cepat dapat uang, saya tergoda oleh FOMO,” kata Aldo.

Meski gagal, Aldo tidak merasa menyesal. Ia menganggap kerugian tersebut sebagai ‘uang sekolah’ yang mengajarinya pentingnya mengambil keputusan investasi yang rasional dan terukur. “Semua pengalaman itu yang membangun saya sekarang,” ujarnya.

Membangun Karier dan Membawa ARKO Melantai di BEI

Setelah belajar dari kegagalan, Aldo mulai menikmati hasil dari investasinya. Perlahan, ia dapat meraih keuntungan yang lebih stabil. Pengalaman dalam berinvestasi turut mempengaruhi keputusan Aldo untuk membawa PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Juli 2022. “Membawa ARKO ke pasar modal itu bekalnya dari pengalaman saya belajar saham di masa muda,” jelas Aldo.

Baca Juga :   Direktur Utama dan Komisaris Bir Bintang (MLBI) Mundur: Ada Apa Dibaliknya?

Literasi Keuangan untuk Anak-Anak

Aldo percaya bahwa pendidikan tentang literasi keuangan sangat penting sejak dini. Oleh karena itu, ia mulai mengenalkan konsep investasi kepada anak-anaknya. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana, Aldo mengajarkan anak-anaknya dasar-dasar investasi dan bagaimana cara memilih saham. Ia bahkan mempraktikkan “learning by doing”, di mana saat anak-anaknya mendapatkan angpao Imlek, Aldo akan membeli saham menggunakan sebagian uang tersebut.

“Jumlahnya tentu tidak besar, tapi mereka antusias dan mulai tertarik untuk belajar tentang saham. Yang penting, mereka jadi penasaran dan bertanya-tanya,” kata Aldo.

Perubahan Pendekatan Investasi Seiring Waktu

Seiring bertambahnya usia dan tanggung jawab keluarga, Aldo menyadari bahwa pendekatan dalam berinvestasi perlu berubah. Dulu, ketika masih muda dan lajang, Aldo berani mengambil risiko tinggi dalam investasi saham, dengan proporsi 75% saham dalam portofolio investasinya. Namun, setelah berkeluarga, Aldo lebih berhati-hati. Saat ini, ia mengalokasikan 25% untuk saham, 25% untuk reksadana, dan 50% untuk instrumen yang lebih aman seperti obligasi dan deposito.

Aldo juga menjadi lebih selektif dalam memilih saham. Selain melihat fundamental perusahaan, ia mempertimbangkan rekam jejak pemilik atau grup emiten serta prospek industri yang digeluti oleh emiten tersebut.

Baca Juga :   PT Arkora Hydro Tbk. Resmikan Proyek PLTA Yaentu: Langkah Menuju Energi Bersih

Mindfulness melalui Tinju dan Catur

Bagi Aldo, mindfulness atau kesadaran penuh terhadap saat ini tidak hanya diperoleh melalui aktivitas yang santai. Aldo menemukan jalan menuju mindfulness melalui olahraga fisik yang berat, yaitu tinju. Ia telah menekuni tinju selama lebih dari delapan tahun, bahkan sempat berlatih hingga lima kali seminggu.

“Kalau saya lari, otak saya masih suka memikirkan pekerjaan. Tapi kalau tinju, saya harus fokus, kalau tidak, bisa kena pukul,” kata Aldo.

Selain tinju, Aldo juga gemar bermain catur untuk mengasah otaknya. Dalam dua tahun terakhir, ia juga mulai mencoba olahraga snowboarding sebagai hobi baru yang ia nikmati.

Kesimpulan

Perjalanan hidup Aldo Henry Artoko menunjukkan bagaimana pengalaman berinvestasi sejak muda, meskipun dimulai dengan kegagalan, dapat membentuk karakter dan kesuksesan seseorang. Melalui pembelajaran dari kegagalan, serta keterbukaan untuk mengubah pendekatan seiring bertambahnya usia, Aldo berhasil membangun karier yang cemerlang. Kini, selain memimpin ARKO, Aldo juga berperan dalam menanamkan pentingnya literasi keuangan bagi generasi berikutnya. (Mhd)