Ekbis  

Kinerja Angkutan Barang PT KAI Meningkat 9% pada 2024, Didukung Batu Bara dan Optimalisasi Layanan

Kinerja Angkutan Barang PT KAI Meningkat 9% pada 2024, Didukung Batu Bara dan Optimalisasi Layanan. foto dok indoshippinggazette.com

JagatBisnis.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatatkan kinerja yang terus menunjukkan pertumbuhan positif dalam angkutan barang pada tahun 2024. Selama periode Januari hingga Desember 2024, KAI berhasil mengangkut 69.201.670 ton barang, meningkat 9% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023 yang mencapai 63.694.966 ton.

Menurut VP Public Relations KAI, Anne Purba, peningkatan kinerja ini didorong oleh sejumlah faktor, termasuk penambahan frekuensi perjalanan dan rute, serta optimalisasi gerbong batu bara di wilayah KAI Divre III Palembang dan KAI Divre IV Tanjungkarang. Langkah ini dilakukan untuk memenuhi tingginya permintaan pelanggan terhadap angkutan batu bara.

“Peningkatan ini menunjukkan komitmen kami untuk terus mendukung distribusi barang yang lebih efisien, dengan fokus pada angkutan batu bara yang menjadi komoditas utama kami,” jelas Anne, Jumat (10/1).

Baca Juga :   Kinerja Angkutan Barang PT Kereta Api Indonesia (KAI) Meningkat 7% pada Semester I-2024

Batu Bara Dominasi Angkutan Barang

Batu bara tercatat sebagai komoditas utama dengan total angkutan mencapai 55.645.263 ton, atau sekitar 80,41% dari keseluruhan barang yang diangkut oleh KAI. Sebagian besar angkutan batu bara ini terpusat di Sumatra bagian selatan, yang memegang peran penting dalam mendukung pasokan energi nasional. Angka tersebut menunjukkan peningkatan 9% dibandingkan dengan tahun 2023 yang tercatat sebanyak 51.017.520 ton.

Selain batu bara, beberapa komoditas lainnya juga menunjukkan pertumbuhan positif, seperti peti kemas, bahan bakar minyak (BBM), dan pupuk, dengan kenaikan berkisar antara 5% hingga 7%. Hal ini mencerminkan adanya peningkatan permintaan dalam distribusi barang melalui transportasi kereta api, yang semakin diminati oleh pelaku ekonomi.

Peningkatan Ketepatan Waktu Operasional

KAI juga berhasil meningkatkan ketepatan waktu operasional kereta api barang. Untuk On Time Performance (OTP) keberangkatan, KAI mencatatkan rata-rata 95,12% pada 2024, meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023 yang mencapai 93,31%. Sementara itu, OTP kedatangan kereta api barang mencapai 90,18%, yang juga menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan rata-rata ketepatan waktu kedatangan pada tahun 2023, yang tercatat sebesar 87,51%.

Baca Juga :   Ada 8 Negara Bergantung Baru Bara Indonesia

Upaya Meningkatkan Keandalan Infrastruktur

Untuk lebih meningkatkan ketepatan waktu dan keandalan operasional, KAI juga melakukan perbaikan pada sarana dan prasarana kereta api. Salah satunya adalah dengan mengganti bantalan rel dari kayu ke bahan sintetis untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan operasional kereta api. Bantalan sintetis yang digunakan pada konstruksi jembatan baja, yang sebelumnya menggunakan bantalan kayu, diharapkan dapat memberikan peningkatan kinerja operasional yang lebih baik.

“Perbaikan prasarana ini adalah bagian dari upaya kami untuk meningkatkan keandalan dan keamanan operasional. Kami ingin memastikan kereta api menjadi moda transportasi yang efisien dan ramah lingkungan,” tambah Anne.

Baca Juga :   KAI Catat 391.568 Penumpang Tinggalkan Jakarta Selama Libur Nataru 2024/2025

Kontribusi terhadap Efisiensi Logistik

Anne menekankan bahwa angkutan barang dengan kereta api menawarkan berbagai keuntungan, termasuk efisiensi biaya logistik, pengurangan kemacetan, polusi, serta kerusakan jalan. Selain itu, ini juga merupakan bagian dari kontribusi KAI untuk meningkatkan daya saing perekonomian global.

“Dengan prasarana yang lebih baik dan performa yang lebih tinggi, kami berharap kereta api semakin menjadi pilihan utama dalam mendukung sistem logistik yang lebih efisien dan ramah lingkungan,” tutup Anne.

Dengan pencapaian ini, KAI terus menunjukkan komitmennya untuk memperkuat peranannya dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional melalui angkutan barang yang efisien dan berkelanjutan. (Hky)