Ekbis  

AirAsia Dukung Inisiatif Penurunan Tarif Tiket Pesawat Menjelang Lebaran, Namun Meminta Kajian Mendalam

AirAsia Dukung Inisiatif Penurunan Tarif Tiket Pesawat Menjelang Lebaran, Namun Meminta Kajian Mendalam. foto dok airasia.com

JagatBisnis.com – Pemerintah Indonesia, melalui Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), baru-baru ini mengumumkan rencana untuk menurunkan tarif tiket pesawat dan kapal menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2025. Rencana ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik.

Menanggapi hal tersebut, Eddy Krismeidi, Head of Government Relations and Corporate Communication Indonesia AirAsia, menyambut baik inisiatif pemerintah namun menekankan pentingnya kajian mendalam sebelum kebijakan tersebut diterapkan.

“Kami menyambut baik inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk meringankan beban masyarakat di masa mudik Lebaran. Namun, terkait rencana penurunan tarif tiket pesawat, kami percaya bahwa perlu ada kajian matang yang melibatkan semua pemangku kepentingan,” ujar Eddy dalam keterangannya kepada Kontan.co.id, Jumat (10/1).

Baca Juga :   AirAsia Dapat Dukungan Pemegang Saham untuk Jual AirAsia X, Siapkan Konsolidasi Besar-Besaran

Pertimbangan Keseimbangan antara Aksesibilitas dan Keberlanjutan Maskapai

Eddy menambahkan bahwa kebijakan penurunan tarif ini harus mampu menyeimbangkan antara keterjangkauan tiket bagi masyarakat dan keberlanjutan operasional maskapai. Maskapai perlu memastikan bahwa mereka tetap bisa memberikan pelayanan terbaik tanpa mengorbankan kualitas atau kestabilan finansial.

Untuk itu, dia berharap pemerintah memberikan stimulus seperti subsidi bahan bakar, pengurangan biaya layanan bandara, dan insentif fiskal lainnya. Dengan adanya dukungan semacam itu, maskapai bisa menjaga kelangsungan operasional sambil tetap menyediakan tarif yang lebih terjangkau bagi penumpang.

Baca Juga :   AirAsia Terancam Naikkan Harga Tiket Pesawat

“Stimulus yang memadai akan sangat membantu maskapai untuk tetap menjalankan operasionalnya secara efisien meski ada penurunan tarif tiket,” tambah Eddy.

Penurunan Tarif 10% Perlu Evaluasi

Mengenai usulan penurunan tarif sebesar 10%, Eddy menekankan perlunya evaluasi lebih lanjut mengenai dampak dari kebijakan tersebut. Menurutnya, pengaruh penurunan tarif dapat bervariasi tergantung pada rute penerbangan dan kondisi pasar.

“Kami berharap adanya diskusi lebih lanjut dengan pemerintah untuk mencapai angka yang ideal yang menguntungkan semua pihak,” ujarnya.

Tantangan Industri Penerbangan

Eddy juga mengingatkan bahwa industri penerbangan saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan besar, terutama terkait dengan fluktuasi harga bahan bakar dan biaya operasional yang tinggi. Oleh karena itu, penting bagi kebijakan ini untuk dipandang secara holistik agar tidak memperburuk situasi, melainkan memberikan solusi yang saling menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.

Baca Juga :   Indonesia AirAsia Tambah Rute Internasional: Terhubung Bali dan Phuket dengan Penerbangan Baru

“Kami percaya bahwa dengan kolaborasi yang baik, kebijakan ini dapat dirancang untuk memberikan manfaat bagi masyarakat tanpa mengorbankan keberlangsungan industri penerbangan,” tutup Eddy.

Dengan kolaborasi antara pemerintah dan maskapai, diharapkan kebijakan penurunan tarif ini dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat, sekaligus mendukung kelangsungan operasional maskapai penerbangan. (Hky)