JagatBisnis.com – PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mengungkapkan bahwa rencana merger dengan Pelita Air masih dalam tahap penjajakan dan diskusi awal dengan pihak terkait. Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, menyatakan bahwa perusahaan mendukung penuh rencana aksi korporasi ini, yang akan dilandasi oleh kajian komprehensif dan hati-hati terhadap outlook bisnis dan kinerja perusahaan.
“Progres dari rencana merger ini akan kami sampaikan lebih lanjut jika ada perkembangan signifikan terkait tahapan maupun realisasi dari rencana strategis ini,” kata Wamildan dalam keterbukaan informasi pada Rabu (8/1).
Selain itu, Garuda Indonesia juga mengumumkan rencana untuk menambah armada pesawat sebanyak 15 hingga 20 unit pada tahun 2025. Penambahan armada ini akan dilakukan dengan skema penyewaan pesawat (lessor) dari penyewa (lessee).
“Target kami nanti di tahun 2025 adalah menambah sekitar 15 hingga 20 pesawat lagi,” ujar Wamildan dalam kesempatan sebelumnya, pada Desember 2024.
Namun, Wamildan tidak menyebutkan nilai investasi yang akan dikeluarkan oleh Garuda Indonesia untuk penyewaan pesawat tambahan tersebut. Mengenai sumber dana, Wamildan menjelaskan bahwa hal ini akan terus dikomunikasikan dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan. Meski demikian, Garuda Indonesia mengungkapkan masih memiliki kas operasional yang dapat digunakan untuk mendukung rencana tersebut.
“Untuk sumber dana, kami akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pemerintah, BUMN, dan Kementerian Perhubungan. Namun, kami juga memiliki kas operasional, jadi sudah ada gambaran terkait hal ini,” tambah Wamildan. (Zan)