JagatBisnis.com – PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) atau Amman, perusahaan pertambangan yang bergerak di sektor emas dan tembaga, optimistis dapat mencapai target produksi emas dan tembaga pada tahun 2025. Hal ini didukung oleh strategi ekspansi yang matang dan peningkatan operasional yang terus dioptimalkan.
Vice President Corporate Communications Amman, Kartika Octaviana, menjelaskan bahwa dalam laporan kinerja sembilan bulan 2024, perusahaan memproyeksikan produksi untuk tahun 2025 yang mencakup target sebesar 228 juta pon tembaga dan 90 ribu ons emas.
“Target tersebut mencerminkan dinamika operasi yang dipengaruhi oleh rencana penambangan di Batu Hijau, yang kini memasuki fase awal Fase 8 dengan kadar bijih rendah hingga sedang,” ujar Kartika pada Selasa (8/1).
Meskipun menghadapi tantangan kualitas bijih yang lebih rendah, Amman tetap berfokus pada efisiensi operasional dan mempertahankan statusnya sebagai salah satu produsen tembaga dan emas berbiaya rendah di dunia. Kartika menambahkan, sebagai price taker, dinamika pasar tidak memengaruhi strategi produksi dan penjualan perusahaan. Fokus utama Amman adalah pada optimalisasi kinerja dan pengendalian biaya untuk mencapai hasil yang maksimal.
Amman juga menegaskan komitmennya dalam menyelesaikan sejumlah proyek strategis untuk mendukung aktivitas produksi di masa mendatang. “Tahun ini, kami fokus menyelesaikan proyek ekspansi, seperti tahap akhir komisioning smelter tembaga dan pemurnian logam mulia, pembangkit listrik tenaga gas dan uap, fasilitas LNG, serta perluasan pabrik pengolahan,” ujar Kartika.
Selain itu, keselamatan kerja tetap menjadi prioritas utama dalam setiap tahap konstruksi proyek agar fasilitas yang dibangun dapat beroperasi secara optimal dan aman dalam jangka panjang. Sebagai bagian dari upaya tersebut, Amman mengalokasikan belanja modal (capital expenditure) sebesar US$ 1,4 miliar untuk periode kuartal IV 2024 hingga 2025. Realisasi belanja modal pada kuartal IV 2024 akan diumumkan dalam laporan kinerja tahun buku 2024 yang direncanakan rilis pada Maret 2025.
Berbagai proyek yang sedang digarap Amman, seperti smelter tembaga, pembangkit listrik tenaga gas dan uap, serta fasilitas LNG, dirancang untuk meningkatkan kemampuan operasional perusahaan dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan. Perluasan pabrik pengolahan juga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi, terutama dalam menghadapi tantangan kualitas bijih yang semakin menurun.
Dengan strategi jangka panjang yang terukur dan investasi besar dalam pengembangan infrastruktur, Amman Mineral Internasional percaya diri dapat memenuhi target produksinya pada tahun 2025 dan tetap kompetitif di industri pertambangan global. (mhd)