Ekbis  

PT Ricky Putra Globalindo Tbk Tetap Bertahan di Tengah Tantangan Industri Tekstil, Optimis Capai Pertumbuhan 10% di 2025

PT Ricky Putra Globalindo Tbk Tetap Bertahan di Tengah Tantangan Industri Tekstil, Optimis Capai Pertumbuhan 10% di 2025. foto dok rpg.co.id

JagatBisnis.com – PT Ricky Putra Globalindo Tbk. (RICY), perusahaan yang bergerak di bidang tekstil dan garmen, mengungkapkan bahwa meskipun menghadapi tantangan yang cukup berat, pihaknya tetap berkomitmen mempertahankan bisnis dan terus memantau perkembangan pasar domestik.

Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri saat ini tengah mengalami kesulitan besar, termasuk dengan banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penutupan beberapa pabrik tekstil serta turunannya. Berdasarkan laporan Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (Apsyfi), sekitar 60 perusahaan tekstil dalam negeri mengalami guncangan bisnis dalam dua tahun terakhir. RICY sendiri mencatatkan pengurangan jumlah karyawan akibat kondisi ini.

Baca Juga :   Strategi Bisnis PT Trisula International Tbk (TRIS) Menghadapi Tantangan Industri Tekstil 2025

Direktur PT Ricky Putra Globalindo, Tirta Heru Citra, mengonfirmasi hal tersebut, menyatakan bahwa secara keseluruhan, industri tekstil mengalami kemunduran kinerja. Meskipun demikian, perusahaan memilih untuk bertahan sembari memantau perkembangan pasar domestik. RICY tetap fokus pada core business utama, yakni produk pakaian dalam GTman dan ekspor ke Jepang.

“Memang benar industri tekstil saat ini dalam kondisi sulit. Kami bertahan dan fokus pada produk utama serta pasar ekspor. Kami tetap optimis meski dalam situasi yang penuh tantangan ini,” ujar Tirta Heru Citra.

Tahun 2024, perusahaan menargetkan pertumbuhan kinerja sebesar 10%, namun hanya mampu mencatatkan kenaikan sekitar 5%. Kondisi pasar yang stagnan dan situasi perekonomian domestik yang belum sepenuhnya pulih, termasuk faktor Pemilu dan Pemilihan Kepala Daerah, mempengaruhi kinerja perusahaan.

Baca Juga :   Strategi Bisnis PT Trisula International Tbk (TRIS) Menghadapi Tantangan Industri Tekstil 2025

Meski begitu, RICY optimis dapat mencapai target pertumbuhan 10% di tahun 2025. Tirta menyebutkan bahwa harapan ini sangat bergantung pada kebijakan pemerintah yang dapat mendukung industri tekstil dan garmen dalam negeri.

“Jika pemerintah dapat memberikan kebijakan yang mendukung, kami yakin bisa mencapai pertumbuhan yang lebih baik di 2025,” tambahnya.

Untuk mendukung kinerja perusahaan, RICY mengalokasikan dana belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 20 miliar pada tahun 2024. Dana tersebut akan digunakan untuk peremajaan mesin dan memperkuat kinerja operasional perusahaan. Capex ini berkontribusi sekitar 2,5% dari total penjualan perusahaan.

Baca Juga :   Strategi Bisnis PT Trisula International Tbk (TRIS) Menghadapi Tantangan Industri Tekstil 2025

Pada kuartal III 2024, RICY mencatatkan pendapatan sebesar Rp 675,91 miliar, mengalami kenaikan sebesar 2,97% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp 656,36 miliar. Namun, rugi bersih yang diatribusikan kepada entitas induk membengkak sebesar 98,12%, menjadi Rp 34,74 miliar, dari sebelumnya Rp 18,56 miliar.

Meski tantangan besar masih ada, PT Ricky Putra Globalindo Tbk. tetap menunjukkan tekad untuk bertahan dan tumbuh lebih baik, terutama dengan harapan adanya dukungan kebijakan yang lebih proaktif dari pemerintah untuk sektor tekstil dan garmen. (Mhd)