JagatBisnis.com – PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) memperkirakan produksi tandan buah segar (TBS) inti akan turun sekitar 10% pada tahun 2024. Penurunan ini diperkirakan akibat dampak fenomena El Nino yang terjadi pada 2023-2024. Head of Investor Relations SGRO, Stefanus Darmagiri, mengungkapkan bahwa penurunan produksi ini sejalan dengan proyeksi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) yang memperkirakan produksi minyak kelapa sawit (CPO) nasional akan lebih rendah sekitar 4%-6% secara tahunan pada 2024.
Kondisi Harga CPO yang Masih Relatif Tinggi
Meskipun proyeksi penurunan produksi, harga CPO terpantau masih relatif tinggi. Mengutip data dari Trading Economics, harga CPO saat ini berada di level MYR 4.449 per ton, meskipun mengalami penurunan 13,07% dalam sebulan terakhir. Namun, harga CPO sudah mengalami kenaikan sebesar 20,17% dalam setahun terakhir. Pada kuartal IV 2024, harga rata-rata CPO (FOB Malaysia) tercatat meningkat sebesar 21% dibandingkan kuartal III 2024, yang memberikan dampak positif terhadap kinerja perusahaan, terutama pada kuartal IV.
Strategi untuk Menghadapi Tantangan Produksi
Stefanus menjelaskan, meskipun terdapat penurunan produksi TBS pada 2024, SGRO optimis dapat mengatasi tantangan ini dengan strategi intensifikasi. Perusahaan akan menerapkan Best Agronomy Practices untuk meningkatkan produktivitas CPO, dengan fokus pada peningkatan kinerja operasional di kebun inti. “Kami berharap program intensifikasi dapat meningkatkan kinerja operasional kami,” katanya.
Dukungan Kebijakan Pemerintah dan Permintaan Domestik
SGRO juga menyambut baik wacana pemerintah untuk menaikkan kadar biodiesel dari B30 menjadi B40 pada 2025. Langkah ini diperkirakan akan meningkatkan permintaan CPO domestik, yang berpotensi mendukung pasar CPO pada tahun depan.
Proyeksi 2025: Harapan pada Pemulihan Produksi CPO
Meski proyeksi produksi TBS 2024 menunjukkan penurunan, SGRO optimis bahwa pada 2025, produksi akan mengalami perbaikan. GAPKI memprediksi bahwa produksi CPO nasional dapat meningkat sebesar 4%-5% pada 2025. SGRO pun tengah menyusun anggaran untuk tahun depan dan berharap bahwa perbaikan produksi CPO dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
Selain itu, sentimen yang dapat mempertahankan harga CPO pada semester I 2025 antara lain adalah musim produksi CPO yang cenderung lebih rendah, peningkatan permintaan menjelang Ramadan dan Idul Fitri, serta implementasi mandat biodiesel B40 yang akan mulai diterapkan tahun ini.
Dengan strategi yang tepat dan dukungan kebijakan pemerintah, SGRO optimistis dapat mengatasi tantangan dan meningkatkan kinerjanya pada tahun 2025. (Zan)