JagatBisnis.com – PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA) atau Oona Insurance Indonesia melaporkan kinerja positif pada lini asuransi kendaraan listrik seiring dengan meningkatnya penjualan mobil listrik di Indonesia. Commercial and Operational Director Oona Insurance Indonesia, Julien Pierre Combaret, menyebutkan bahwa Gross Written Premium (GWP) atau pendapatan premi bruto untuk asuransi kendaraan listrik hingga September 2024 mengalami lonjakan hampir 600% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Per September 2024, GWP kami tumbuh hampir enam kali lipat, sedangkan jumlah polis mengalami pertumbuhan sepuluh kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” ujar Julien saat ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (2/1).
Pertumbuhan signifikan ini erat kaitannya dengan lonjakan penjualan mobil listrik di Indonesia. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan mobil listrik pada September 2024 tercatat mencapai 27.549 unit, atau meningkat 170,2% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencatatkan 10.194 unit.
Julien mengungkapkan bahwa salah satu faktor utama yang mendorong penjualan kendaraan listrik adalah insentif yang diberikan pemerintah pada 2024. Selain itu, kehadiran berbagai merek mobil listrik dengan harga yang lebih terjangkau bagi kelas menengah turut mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan ini.
“Biaya perawatan mobil listrik juga lebih murah dibandingkan kendaraan konvensional. Tanpa bensin dan gearbox yang kompleks, kendaraan listrik menjadi pilihan lebih ekonomis dan praktis,” kata Julien, menambahkan bahwa kenyamanan berkendara juga menjadi daya tarik utama bagi konsumen.
Meski mencatatkan pertumbuhan premi yang signifikan, Julien menyatakan bahwa portofolio asuransi kendaraan listrik Oona Insurance Indonesia masih relatif kecil dibandingkan lini asuransi lainnya. Namun, perusahaan tetap optimis bahwa tren positif ini akan terus berlanjut.
Sebagai informasi, pendapatan premi bruto Oona Insurance Indonesia hingga September 2024 tercatat sebesar Rp 634,44 miliar, mengalami kenaikan 6,62% dibandingkan periode yang sama pada 2023 yang sebesar Rp 595,07 miliar. (Mhd)
