JagatBisnis.com – PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) melalui anak usahanya, PT Daya Bumindo Karunia (DBK), telah memulai produksi batubara metalurgi dari area operasionalnya di Kalimantan Tengah per Desember 2024. Sebagai bagian dari langkah strategis perusahaan, DBK juga tengah melakukan integrasi fasilitas produksi, yang meliputi pembangunan kantor, gudang bahan bakar, tempat tinggal karyawan, dan prasarana jalan tambang sepanjang 149 kilometer yang menghubungkan area operasional dengan lokasi intermediate stockpile.
Proyek ini juga melibatkan PT Petrosea Tbk (PTRO), anak usaha CUAN lainnya, yang bertugas dalam pembangunan infrastruktur tambang DBK. PTRO sebelumnya menandatangani perjanjian dengan DBK pada Juni 2024 untuk pengembangan infrastruktur tambang sebagai bagian dari strategi jangka panjang yang mencakup ekspansi bisnis dan pengembangan usaha.
Pembangunan Infrastruktur dan Fasilitas Pendukung
Direktur Utama Petrindo Jaya Kreasi, Michael, menyatakan bahwa transaksi ini sejalan dengan strategi jangka panjang Grup Petrindo untuk menciptakan sinergi dan memperluas jaringan usaha. Selain pembangunan jalan tambang, PTRO juga memberikan jasa pengerjaan infrastruktur lainnya seperti camp karyawan, kantor, gudang, fasilitas penyimpanan bahan bakar (fuel storage), dan jetty, serta aktivitas pertambangan yang meliputi pengupasan overburden dan produksi batubara.
“Pembangunan infrastruktur seperti jalan tambang dan fasilitas lainnya akan memperlancar kegiatan produksi serta transportasi di masa depan,” ujar Michael, yang menekankan bahwa integrasi fasilitas produksi di area operasional DBK ini merupakan langkah strategis bagi CUAN.
Diversifikasi Portofolio dan Sinergi Grup
Produksi batubara metalurgi oleh DBK merupakan bagian dari upaya diversifikasi portofolio CUAN, sekaligus memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri pengolahan batubara. Kolaborasi dengan PTRO semakin memperkuat sinergi antar grup yang diprediksi akan memberikan dampak positif pada kinerja konsolidasi CUAN.
“Petrosea, sebagai kontraktor utama dalam proyek ini, menunjukkan sinergi yang baik di antara anak usaha kami, yang nantinya akan berkontribusi positif terhadap kinerja perusahaan,” tambah Michael.
Pembiayaan Proyek dan Perkembangan Saham
Seluruh kegiatan operasional dan pembangunan fasilitas ini didanai melalui fasilitas kredit yang diperoleh CUAN dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), yang telah disetujui pada 23 Desember 2024 dengan nilai fasilitas maksimal sebesar Rp 2,42 triliun.
CUAN, yang dikendalikan oleh taipan Prajogo Pangestu dengan kepemilikan saham 84,96%, mencatatkan lonjakan harga saham yang signifikan di penghujung tahun 2024. Dalam sebulan terakhir, harga saham CUAN naik 65,81%, meskipun secara year-to-date, saham perusahaan ini masih mencatatkan penurunan 16,01%. Pada sesi I perdagangan Senin (30/12), saham CUAN tercatat naik 6,12%, mencapai Rp 11.275 per saham.
Dengan proyek ini dan sinergi antar anak usaha, CUAN memperlihatkan komitmennya untuk terus berkembang dan meningkatkan daya saing di industri batubara. (Hky)
