JagatBisnis.com – PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), anak perusahaan PT Semen Indonesia Tbk (SIG), optimistis dapat mengakhiri tahun 2024 dengan kinerja positif, meskipun menghadapi tantangan di sektor semen. Perusahaan ini juga merayakan setengah abad perjalanan pada tahun 2024, yang menjadi tonggak penting dalam sejarahnya.
Kinerja Positif di Tengah Tantangan
Semen Baturaja mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 1% secara tahunan (YoY) pada kuartal III-2024. Meskipun permintaan semen di Sumatera Selatan mengalami penurunan 1,4% YoY, terutama di Lampung, SMBR berhasil mempertahankan volume penjualannya. Direktur Utama SMBR, Suherman Yahya, menjelaskan bahwa perusahaan melihat potensi peningkatan volume penjualan pada kuartal IV-2024, terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru, dengan didorong oleh peningkatan permintaan musiman.
Di tingkat nasional, permintaan semen diproyeksikan tumbuh 1% pada tahun 2024, dengan tingkat utilisasi industri yang juga meningkat sebesar 1% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun masih berada di bawah target yang diproyeksikan pada 2019, prospek sektor semen pada 2025 menunjukkan pemulihan positif berdasarkan Outlook ASI 2025.
Program Infrastruktur Mendongkrak Permintaan
Suherman menambahkan bahwa SMBR optimistis dapat memanfaatkan peluang yang muncul melalui program pemerintah yang fokus pada pembangunan infrastruktur. Pembangunan tiga juta rumah dan pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) untuk kategori tertentu diprediksi akan menjadi pendorong utama permintaan semen pada 2025.
Selain itu, Semen Baturaja berencana memperkuat kontribusi produk non-semen, seperti white clay dan limestone, untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan perusahaan.
Komitmen pada Keberlanjutan
Semen Baturaja juga berkomitmen pada keberlanjutan dengan memproduksi Semen Portland Composite Cement (PCC), yaitu semen rendah karbon yang telah bersertifikasi Green Label dari Green Product Council Indonesia. Produk ini mampu mengurangi emisi karbon hingga 38% dibandingkan dengan semen konvensional (Ordinary Portland Cement/OPC). PCC juga telah mengantongi sertifikasi SNI dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 89,34%, jauh melampaui batas minimum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021.
Strategi Operasional dan Efisiensi
Semen Baturaja telah menjalankan berbagai program strategis pada 2024, termasuk peningkatan produktivitas perusahaan, efisiensi operasional, dan pengurangan emisi. Program efisiensi mencakup penggunaan bahan bakar dan bahan baku alternatif untuk mengurangi emisi karbon dan menekan biaya produksi. Selain itu, perusahaan juga mengoptimalkan penjualan produk non-semen untuk mendukung ekonomi sirkular.
Perluasan Pasar dan Proyeksi Pertumbuhan
Semen Baturaja menargetkan perluasan penjualan ke wilayah-wilayah baru pada 2025. Peluang pasar di Indonesia masih cukup besar, dengan konsumsi semen per kapita yang rendah dibandingkan negara tetangga di Asia Tenggara. Ini menciptakan peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan pangsa pasar, meskipun terdapat kelebihan pasokan di industri semen domestik.
Dalam 50 tahun perjalanan perusahaan, Semen Baturaja telah membuktikan diri sebagai tulang punggung kebutuhan semen di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) dan berkontribusi besar pada pembangunan ekonomi lokal serta keberlanjutan lingkungan.
Dengan strategi yang terus disempurnakan dan dukungan terhadap program pemerintah, Semen Baturaja optimistis dapat menjaga kinerja positif dan memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional. (Hky)