JagatBisnis.com – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menargetkan proyek pembangunan Bendungan Jlantah yang terletak di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dapat selesai dan diresmikan pada Januari 2025. Proyek ini, yang melibatkan Kerja Sama Operasional (KSO) Waskita-Adhi, saat ini telah mencapai 98,59% dalam proses pembangunannya.
Peran Strategis Bendungan Jlantah
Bendungan Jlantah memiliki banyak manfaat strategis, terutama dalam mendukung ketahanan pangan dan mitigasi dampak perubahan iklim. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang baru-baru ini meninjau proyek tersebut, menekankan pentingnya keberlanjutan sumber daya air untuk mendukung produktivitas pertanian. Dengan adanya bendungan ini, diharapkan petani dapat meningkatkan hasil produksi mereka, sementara masyarakat sekitar akan merasakan dampak positif baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan.
Corporate Secretary PT Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menjelaskan bahwa keberadaan bendungan ini sangat penting dalam mendukung swasembada pangan di Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Karanganyar. Bendungan ini akan mengairi lahan persawahan seluas 1.494 hektare di Kecamatan Jatiyoso dan Jumapolo, yang sebelumnya bergantung pada air tadah hujan. Dengan irigasi dari Bendungan Jlantah, panen dapat dilakukan tiga kali dalam setahun, tanpa bergantung pada musim hujan.
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan
Bendungan Jlantah akan meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 172% menjadi 272% pada lahan seluas 806 ha, serta berpotensi mencapai IP 272% pada lahan seluas 688 ha. Keberadaan bendungan ini juga akan mengurangi risiko banjir di persawahan Desa Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, hingga 87 ha.
Selain manfaat di sektor pertanian, Bendungan Jlantah memiliki potensi untuk mendukung ketahanan energi. Bendungan ini berpotensi menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLMTH) dengan kapasitas sebesar 0,625 Megawatt (MW). Hal ini akan menambah pasokan energi di wilayah sekitar.
Potensi Agrowisata dan Pembangunan Ekonomi Lokal
Selain mendukung sektor pertanian dan energi, lokasi strategis bendungan juga memberikan peluang pengembangan agrowisata. Terletak di antara Sungai Jlantah dan Sungai Puru di Desa Tlobo dan Karangsari, proyek ini diyakini dapat dikembangkan menjadi kawasan agrowisata yang membuka peluang usaha baru dan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
Proyek Bendungan Waskita Karya
Bendungan Jlantah merupakan bagian dari upaya PT Waskita Karya dalam membangun infrastruktur vital untuk Indonesia. Hingga kini, perusahaan ini telah menyelesaikan pembangunan 15 bendungan, sementara sembilan lainnya masih dalam tahap pengerjaan.
Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, Bendungan Jlantah diharapkan dapat berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan, energi, serta perekonomian lokal di kawasan sekitar. (Hky)