JagatBisnis.com – PT Indonesia Paradise Property Tbk. (INPP) terus memperkuat portofolio properti dengan merencanakan penyelesaian beberapa proyek pusat perbelanjaan yang tengah dikelolanya. Proyek-proyek tersebut diperkirakan akan selesai pada tahun 2024 dan beberapa di antaranya diproyeksikan rampung pada tahun 2026.
Presiden Direktur INPP, Anthony P. Susilo, mengungkapkan bahwa saat ini perusahaan sedang mengembangkan 23 Paskal – Extension di Bandung. Proyek ini direncanakan selesai pada tahun 2025, dengan penambahan luas bersih yang dapat disewakan (NLA) sebesar 5.000 meter persegi.
Selain itu, INPP juga tengah membangun sebuah pusat perbelanjaan baru di Semarang yang mengusung konsep commercial mall dengan karakteristik unik. Mall ini diproyeksikan mulai beroperasi pada tahun 2026 dengan NLA mendekati 50.000 meter persegi.
Pada tahun 2025, INPP juga berencana membuka ruang ritel dari apartemen Antasari Place di Jakarta. Proyek ini diperkirakan memiliki NLA sekitar 5.000 meter persegi.
Strategi Pengembangan Properti Mixed-Use yang Efisien
Anthony menjelaskan bahwa proyek-proyek yang sedang dikembangkan oleh INPP secara konsisten menargetkan properti mixed-use dengan ukuran yang sedang. Hal ini bertujuan untuk menciptakan efisiensi dan efektivitas, serta memberikan pengalaman pelanggan yang berkesan di setiap kunjungan dan transaksi. Dengan demikian, perusahaan bisa fokus pada peningkatan kualitas layanan dan kepuasan pengunjung.
Hingga September 2024, INPP mencatatkan tingkat okupansi rata-rata sebesar 93% untuk mall yang dikelolanya. Angka ini menunjukkan pemulihan signifikan dibandingkan dengan masa-masa sulit akibat pandemi Covid-19 yang terjadi antara 2020 hingga 2022.
Fokus pada Tenant Spesialis dan Peningkatan Laba
Salah satu strategi yang diaplikasikan oleh INPP adalah fokus pada tenant spesialis, terutama yang bergerak di sektor fashion, apparel, dan aksesoris. Hal ini telah terbukti memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan dan keberhasilan pusat perbelanjaan yang dikelola oleh perusahaan.
“Beberapa mall, seperti 23 Paskal, telah mengalami antrian tenant yang cukup panjang, yang menjadi dasar untuk pengembangan 23 Paskal Extension. Hal serupa juga terjadi di Beachwalk Shopping Center di Bali,” tambah Anthony.
Dengan strategi ini, INPP menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 10% hingga 20% pada tahun 2025. Perusahaan juga telah menyiapkan anggaran belanja modal (capex) sebesar Rp1 triliun untuk menjalankan berbagai proyek yang tengah berjalan.
Kinerja Keuangan Positif pada 2024
Sebagai informasi, hingga September 2024, INPP berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 878 miliar, mengalami pertumbuhan tahunan (YoY) sebesar 121%. Pendapatan dari segmen perhotelan tumbuh 24%, segmen komersial naik 6%, dan segmen penjualan properti meningkat 61% YoY.
Laba bersih INPP pada periode yang sama tercatat mencapai Rp 342 miliar, naik 121% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Capaian positif ini didorong oleh penambahan jumlah hotel yang dikelola, salah satunya dengan dibukanya Hyatt Place di Makassar pada Februari 2024.
Dengan kinerja yang terus membaik, INPP optimistis dapat terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pengembang properti terkemuka di Indonesia. (Hky)