JagatBisnis.com – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), melalui anak usahanya, PT Krakatau Baja Industri (PT KBI), baru-baru ini melaksanakan penandatanganan Long Term Supply Agreement (LTSA) dengan 23 perusahaan terkemuka, termasuk pabrikan, distributor, dan coil center. Kesepakatan ini mengatur suplai produk baja Cold Rolled Coil (CRC) dan Plate, dengan total suplai mencapai 38.500 ton per bulan selama setahun ke depan.
Produk Baja Berkualitas dan Permintaan yang Tinggi
PT KBI, anak usaha Krakatau Steel yang berperan signifikan dalam kinerja perusahaan, menyediakan produk baja Cold Rolled Coil dan Plate yang banyak digunakan dalam berbagai sektor industri. Produk ini penting untuk bahan baku industri otomotif, galvalum, galvanis, serta produk rumah tangga dan baja ringan. PT KBI telah dikenal sebagai salah satu produsen baja terbaik di Indonesia, dengan produk yang memiliki kualitas tinggi.
Komitmen Terhadap Layanan dan Kepuasan Pelanggan
Plt. Direktur Utama Krakatau Steel, Muhamad Akbar, menegaskan bahwa penandatanganan LTSA ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk terus meningkatkan kualitas layanan, baik dari sisi produk, harga, maupun pengiriman. Hal ini dilakukan untuk memastikan kepuasan pelanggan dan menjaga hubungan baik dengan konsumen setia. Salah satu perusahaan besar yang terlibat dalam kesepakatan ini adalah PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, bersama dengan lebih dari 20 perusahaan lainnya.
Dukungan Pemerintah terhadap Industri Baja Nasional
Direktur Industri Logam Kementerian Perindustrian RI, Rizky Aditya Wijaya, juga mengungkapkan dukungan penuh pemerintah terhadap kemajuan industri baja nasional. Menurutnya, industri baja adalah sektor strategis yang mendukung berbagai industri lain seperti konstruksi, otomotif, energi, dan manufaktur. Pemerintah berfokus pada peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor melalui penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Rizky menambahkan bahwa industri baja memainkan peran penting dalam pembangunan infrastruktur nasional dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Dalam tiga tahun terakhir, sektor manufaktur Indonesia telah memberikan kontribusi positif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar 15%-17%. Sinergi antara Krakatau Steel dan para pelaku industri manufaktur diharapkan dapat mendorong perekonomian Indonesia lebih jauh, sesuai dengan tujuan yang diutarakan oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8%.
Dengan langkah ini, Krakatau Steel semakin memperkokoh posisinya sebagai pemain utama di industri baja Indonesia, seiring dengan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi domestik dan ketahanan industri nasional. (Hky)