Ekbis  

Kinerja Positif Anak Usaha Emiten Tambang dan Energi Menjadi Kontributor Utama Pendapatan dan Laba Bersih Induk Perusahaan

Kinerja Positif Anak Usaha Emiten Tambang dan Energi Menjadi Kontributor Utama Pendapatan dan Laba Bersih Induk Perusahaan. foto dok konsultantambang.id

JagatBisnis.com – Sejumlah anak usaha emiten tambang dan energi berhasil menunjukkan kinerja solid selama periode sembilan bulan pertama 2024, memberikan kontribusi positif bagi pendapatan dan laba bersih perusahaan induknya. Emiten yang terafiliasi dengan Grup Bakrie dan Grup Salim, seperti PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), mencatatkan kenaikan signifikan dalam pendapatan dan laba bersih.

PT Bumi Resources Minerals (BRMS)

Pendapatan BRMS melonjak 231,30% secara tahunan (yoy), dari US$ 32,74 juta menjadi US$ 108,47 juta hingga September 2024. Selain itu, laba bersih perusahaan juga naik 49,61% yoy, dari US$ 10,46 juta menjadi US$ 15,65 juta. Direktur Utama BRMS, Agus Projosasmito, menjelaskan dua faktor utama yang mendorong kinerja positif ini: peningkatan produksi emas karena kandungan yang diproses lebih tinggi pada tahun ini, serta kenaikan harga jual emas yang berdampak positif pada kinerja keuangan perusahaan.

Baca Juga :   Kinerja Positif PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) Hingga Kuartal III-2024

Kinerja BRMS ini turut menopang pendapatan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang mengalami penurunan penjualan batubara. Diversifikasi usaha BUMI pun semakin kuat dengan lonjakan pendapatan dari segmen emas dan perak.

PT Amman Mineral Internasional (AMMN)

Sementara itu, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), emiten yang bergerak di bidang tembaga dan emas, mencatatkan penjualan sebesar US$ 2,49 miliar, mengalami kenaikan 116,52% yoy. Laba bersih AMMN meroket fantastis 1.044,26% yoy, mencapai US$ 717,11 juta. Lonjakan signifikan ini memberi kontribusi positif bagi PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang memiliki 20,91% saham di AMMN, dengan sumbangan laba bersih mencapai US$ 129 juta, atau melonjak US$ 116 juta dari tahun sebelumnya.

Performa Emiten Lain

Selain BRMS dan AMMN, beberapa emiten tambang lainnya juga mencatatkan kinerja apik, antara lain PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) yang mengalami peningkatan pendapatan dan laba, serta PT Samindo Resources Tbk (MYOH) yang memetik hasil positif dari akuisisi PT Transkon Jaya Tbk (TRJA). PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) dari Grup Merdeka juga memberikan kontribusi signifikan bagi PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan lonjakan produksi nikel dan ekspansi proyek yang sedang berjalan.

Baca Juga :   PT Medco Energi Internasional Tbk: Kinerja Positif dan Rencana Strategis untuk 2025

Rekomendasi Saham

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer, menyebutkan bahwa mayoritas anak usaha emiten tambang dan energi menunjukkan kinerja solid, yang mendukung upaya induk usaha dalam diversifikasi dan ekspansi. Pertumbuhan kinerja ini didorong oleh kenaikan harga komoditas, terutama emas.

Muhamad Heru Mustofa, Research Analyst Phintraco Sekuritas, menyoroti prospek positif AMMN dan BRMS, karena harga emas yang masih tinggi dan ekspansi usaha yang terus berjalan. Heru juga mengungkapkan potensi bagus pada PTRO yang agresif meraih kontrak baru, berpotensi mendongkrak kinerja di masa depan.

Baca Juga :   Kinerja Positif PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) di Kuartal III-2024

Rizal Nur Rafly, Equity Research Analyst Panin Sekuritas, memberikan perhatian pada AMMN, ADMR, MBMA, dan BRMS yang sedang menjalankan strategi ekspansi agresif. ADMR disebut layak dicermati dengan target harga Rp 1.800 per saham. Sementara secara teknikal, Herditya Wicaksana dari MNC Sekuritas menyarankan buy on support untuk BRMS dengan target harga di Rp 440 – Rp 450 per saham, dan buy if break untuk AMMN dengan target harga di Rp 10.000 – Rp 10.400 per saham.

Secara keseluruhan, sektor tambang dan energi, terutama yang berbasis pada komoditas seperti emas dan nikel, menunjukkan prospek yang sangat positif, dengan sejumlah emiten yang agresif dalam ekspansi dan diversifikasi usaha. (hky)