Ekbis  

Delta Dunia Makmur (DOID) Lakukan Akuisisi 29Metals, Perkuat Ekspansi ke Sektor Tembaga dan Seng

Delta Dunia Makmur (DOID) Lakukan Akuisisi 29Metals, Perkuat Ekspansi ke Sektor Tembaga dan Seng. foto dok deltadunia.com

JagatBisnis.com – PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melanjutkan strategi ekspansi anorganik dengan mengakuisisi 29Metals Limited, perusahaan tambang asal Australia yang berfokus pada produksi tembaga dan seng. Akuisisi ini dilakukan melalui anak perusahaan DOID, Bukit Makmur Mandiri Utama Pte. Ltd. (BUMA Singapore), yang akan berpartisipasi dalam penawaran penerbitan saham baru oleh 29Metals.

Transaksi Akuisisi dan Rencana Penyertaan Saham

Pada 3 Desember 2024, 29Metals mengumumkan penerbitan saham baru senilai AU$ 180 juta. BUMA Singapore akan membeli 229.902.537 lembar saham baru dengan harga AU$ 0,27 per saham, dengan nilai total transaksi mencapai AU$ 62,07 juta (sekitar Rp 633,98 miliar). Setelah transaksi selesai, BUMA Singapore bersama BUMA Australia diperkirakan akan memiliki 19,9% saham di 29Metals, serta mendapatkan hak untuk mencalonkan satu Direktur Non-Eksekutif ke Dewan Direksi 29Metals.

Baca Juga :   Delta Dunia Makmur Akuisisi 51% Saham Dawson Complex senilai US$ 455 Juta

Langkah Strategis DOID

Presiden Direktur Delta Dunia, Ronald Sutardja, menyatakan bahwa akuisisi ini merupakan langkah penting dalam ekspansi strategis DOID untuk mendiversifikasi portofolio, dengan memberi eksposur ke sektor tembaga dan seng yang sangat relevan dengan transisi menuju ekonomi rendah karbon. 29Metals mengoperasikan dua tambang utama di Australia, yakni tambang Golden Grove dan Capricorn, yang diharapkan dapat mendukung tujuan jangka panjang DOID.

Baca Juga :   Delta Dunia Makmur Perpanjang Kontrak Jangka Panjang dengan Bayan Resources

Pendanaan Akuisisi dan Ekspektasi Pasar

DOID akan membiayai transaksi ini melalui cadangan kas dan fasilitas sindikasi bank, menjaga fleksibilitas keuangan untuk investasi strategis lainnya. Menanggapi kabar ini, pasar menunjukkan respons positif dengan harga saham DOID yang naik 3,80% pada 4 Desember 2024.

Proyeksi dan Analisis Pasar

Analis pasar seperti Hendra Wardana dan Raden Bagus Bima menilai bahwa akuisisi ini akan memperkuat daya saing DOID, yang sebelumnya lebih fokus pada jasa pertambangan batubara, dan meningkatkan prospek jangka menengah hingga panjang. Mereka melihat langkah ini relevan dengan tren global yang beralih ke energi terbarukan dan permintaan mineral penting seperti tembaga, yang berpotensi mendorong kinerja keuangan DOID.

Baca Juga :   Delta Dunia Makmur Akuisisi 51% Saham Dawson Complex senilai US$ 455 Juta

Bima merekomendasikan strategi buy on weakness untuk saham DOID, sementara Hendra menyarankan trading buy untuk memanfaatkan momentum ini, dengan target harga Rp 795 per saham. (Zan)