Ekbis  

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Siapkan Strategi Peningkatan Produksi Batubara untuk 2025

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Siapkan Strategi Peningkatan Produksi Batubara untuk 2025. foto dok ptba.co.id

JagatBisnis.com – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berencana untuk meningkatkan volume produksi batubara pada tahun 2025, dengan mengincar peluang kenaikan permintaan dan harga komoditas batubara yang diperkirakan akan meningkat. Sekretaris Perusahaan PTBA, Niko Chandra, mengungkapkan bahwa prospek batubara untuk tahun depan sangat cerah, didorong oleh peningkatan permintaan domestik, baik untuk kebutuhan ketenagalistrikan dari PT PLN (Persero) maupun sektor lain seperti semen dan pupuk.

Sentimen Positif dari Kondisi Global

Selain itu, Niko juga melihat bahwa terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat membawa sentimen positif bagi sektor batubara. Menurutnya, kondisi geopolitik pasca pemilihan ini memberikan harapan bahwa permintaan batubara akan terus meningkat, terutama dari pasar global.

Baca Juga :   PT Bukit Asam Tbk Tingkatkan Komitmen Pasokan Batubara Dalam Negeri dan Ekspor

Target Produksi dan Penjualan 2024

Pada tahun 2024, PTBA menargetkan produksi batubara sebesar 41,3 juta ton dan penjualan 43,1 juta ton. Hingga September 2024, volume produksi mencapai 32,97 juta ton, meningkat sekitar 3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, volume penjualan batubara PTBA tercatat sebesar 31,28 juta ton atau tumbuh 16% secara tahunan.

Fokus pada Ekspansi Pasar Ekspor

Porsi pasar domestik masih dominan, dengan realisasi Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 16,98 juta ton, tumbuh 7,74%. Namun, PTBA juga terus menggenjot pasar ekspor, yang mengalami kenaikan 27% menjadi 14,29 juta ton pada sembilan bulan pertama 2024. Niko menyebutkan bahwa pada 2025, PTBA akan terus memperluas pasar ekspor dengan menyasar negara-negara dengan permintaan batubara yang masih tumbuh, seperti Vietnam dan Filipina.

Baca Juga :   PT Bukit Asam Tbk: Prospek Cerah di Semester Kedua 2024

Fokus pada Ekspansi Proyek dan Hilirisasi

Dalam hal ekspansi proyek, PTBA tetap fokus pada pengembangan angkutan batubara Tanjung Enim – Keramasan dengan kapasitas 20 juta ton per tahun. Selain itu, perusahaan juga menjajaki proyek di bidang energi baru dan terbarukan, serta hilirisasi, termasuk pengembangan batubara menjadi artificial graphite dan anode sheet. PTBA juga berharap adanya dukungan lebih lanjut dari pemerintah terkait proyek gasifikasi batubara menjadi dimethyl ether (DME) dan pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) batubara.

Prospek Kinerja dan Strategi Investasi

Research Analyst Stocknow.id, Emil Fajrizki, menilai bahwa prospek PTBA untuk tahun depan tetap solid, dengan rencana peningkatan produksi, potensi ekspansi pasar ekspor, dan kebutuhan domestik yang kuat. “Kinerja PTBA akan bergantung pada keberhasilan implementasi strategi ekspansi dan kestabilan harga batubara global,” katanya.

Baca Juga :   Proyek Hilirisasi Batubara: Langkah Strategis Menuju Peningkatan Nilai Tambah.

Namun, Emil juga mencatat bahwa secara jangka pendek, saham PTBA sedang mengalami tren bearish, dengan harga saham turun 3,23% menjadi Rp 2.700 per saham pada Jumat (29/11). Meskipun demikian, ia menilai ada potensi rebound teknikal jika harga saham PTBA bertahan di atas level support utama di sekitar Rp 2.650. Untuk strategi jangka pendek, Emil menyarankan speculative buy dengan level akumulasi ideal antara Rp 2.600 hingga Rp 2.700, dan resistance di Rp 2.800 per saham. (Zan)