APRINDO Proyeksikan Pertumbuhan Penjualan Ritel 2%-5% Selama Natal dan Tahun Baru 2024

APRINDO Proyeksikan Pertumbuhan Penjualan Ritel 2%-5% Selama Natal dan Tahun Baru 2024. foto dok aprindo.org

JagatBisnis.com – Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) memperkirakan penjualan ritel akan tumbuh antara 2% hingga 5% selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Optimisme ini muncul seiring dengan tingginya konsumsi masyarakat dan indeks kepercayaan konsumen yang tetap positif, yang tercatat sekitar 121 pada Oktober 2024.

Faktor Pendorong Optimisme

Ketua Umum APRINDO, Solihin, menjelaskan bahwa optimisme ini didorong oleh tingginya momentum konsumsi masyarakat pada momen Nataru. “Kami berharap peningkatan ini tercapai, didukung oleh tingginya konsumsi masyarakat pada momen spesial seperti Nataru. Kategori produk seperti makanan dan minuman, dekorasi rumah, serta perangkat elektronik kecil seperti produk hiburan diproyeksikan menjadi penyumbang terbesar penjualan,” ujar Solihin, Rabu (27/11).

Baca Juga :   LRT Jabodebek Siap Angkut Ribuan Penumpang Saat Nataru

Strategi untuk Maksimalkan Penjualan

Dalam menyambut lonjakan permintaan selama periode tersebut, para anggota APRINDO telah mempersiapkan berbagai strategi penjualan. Diskon musiman, bundling produk, peluncuran produk eksklusif edisi Nataru seperti hampers, serta program loyalitas dan purchase with purchase menjadi andalan untuk menarik minat konsumen.

Selain itu, penetrasi ke platform digital juga semakin diperkuat, seiring dengan perubahan kebiasaan belanja yang semakin mengarah ke online. Banyak anggota APRINDO yang memanfaatkan e-commerce dan aplikasi belanja online untuk menjangkau konsumen yang lebih luas. “Dengan kebiasaan belanja yang kian bergeser ke online, kami fokus memberikan penawaran eksklusif berbasis digital yang disesuaikan dengan preferensi konsumen,” tambah Solihin.

Baca Juga :   23 Persen Warga Tinggalkan Jakarta Jelang Nataru

Tantangan yang Dihadapi

Meski optimistis, APRINDO juga mengakui adanya tantangan yang perlu diperhatikan, seperti daya beli masyarakat dan masalah logistik. Solihin mengungkapkan bahwa kenaikan harga logistik tidak signifikan dan sudah diantisipasi sejak awal. “Kami menjaga efisiensi dalam pengelolaan stok barang untuk meminimalkan biaya logistik yang tidak diperlukan. Dengan langkah ini, harga barang akan tetap kompetitif, terjangkau, dan didukung beragam promo menarik,” jelasnya.

Baca Juga :   Penarikan Uang Nataru Capai Rp130 Triliun, Tertinggi Sepanjang Sejarah

Dukungan Pemerintah Diharapkan

APRINDO juga mendorong pemerintah untuk memberikan subsidi atau insentif pajak guna menjaga daya beli masyarakat. Selain itu, ketersediaan BBM yang terjamin juga diharapkan dapat membantu memastikan harga barang tetap stabil dan distribusi logistik berjalan lancar.

“Dengan langkah-langkah ini, APRINDO optimis bahwa sektor ritel akan tetap tumbuh di momen Nataru,” pungkas Solihin. (Mhd)