JagatBisnis.com – PT MSIG Life Tbk (LIFE) melaporkan hasil investasi yang meningkat menjadi Rp 607 miliar pada Oktober 2024, lebih tinggi dibandingkan dengan Rp 598 miliar pada September 2024. Pencapaian ini menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan dalam portofolio investasi perusahaan.
Menurut Wiratama, Equity Research & Unitlink Strategy Manager MSIG Life, alokasi terbesar dana investasi, termasuk dana dari PAYDI atau unitlink nasabah, adalah pada obligasi pemerintah yang mencakup 56% dari total alokasi, diikuti oleh obligasi korporasi sebesar 16%, saham sebanyak 14%, serta sisanya dialokasikan pada reksadana dan pasar uang.
Alokasi Investasi Tanpa PAYDI
Jika tidak memperhitungkan dana PAYDI, alokasi terbesar dana investasi perusahaan adalah obligasi pemerintah, yang mendominasi dengan 86% dari total dana, disusul oleh pasar uang sebesar 12% dan saham yang hanya 2%.
Pemilihan Instrumen Investasi
Wiratama menjelaskan bahwa obligasi pemerintah dipilih sebagai instrumen investasi utama karena menawarkan imbal hasil yang kompetitif dengan risiko rendah, serta memiliki jangka waktu yang sesuai dengan kebutuhan jangka panjang perusahaan.
Proyeksi dan Tantangan Pasar
Meski hasil investasi membaik, Wiratama juga mengungkapkan bahwa volatilitas pasar diperkirakan masih akan tinggi hingga akhir tahun. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pasar adalah perlambatan penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) dan The Federal Reserve (The Fed), serta capital outflow yang terjadi akibat kemenangan Trump dalam pemilu AS yang bisa menambah ketidakpastian di pasar negara berkembang.
Namun, dia menilai bahwa tekanan jual dari investor asing sudah mulai priced-in, terlihat dari berkurangnya arus keluar dana asing (outflow). Selain itu, valuasi saham domestik yang terbilang murah serta potensi pertumbuhan ekonomi di bawah pemerintahan baru bisa menjadi katalis positif bagi pasar saham Indonesia.
Obligasi Pemerintah Menjadi Pilihan Utama
Wiratama juga menyoroti bahwa yield obligasi pemerintah 10 tahun yang kembali ke level 6,9% setelah penurunan probabilitas pemangkasan suku bunga, menjadikan obligasi pemerintah sebagai instrumen yang semakin menarik untuk akumulasi.
Dengan strategi alokasi yang hati-hati dan pemilihan instrumen investasi yang mengutamakan risiko rendah serta imbal hasil kompetitif, MSIG Life tetap optimis dalam menghadapi dinamika pasar yang menantang. (Hky)