Ekbis  

Adaro Minerals Luncurkan Proyek Smelter Aluminium, Targetkan Produksi 1,5 Juta Ton per Tahun

Adaro Minerals Luncurkan Proyek Smelter Aluminium, Targetkan Produksi 1,5 Juta Ton per Tahun. foto dok adarominerals.id

JagatBisnis.com – PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) baru-baru ini mengungkapkan kemajuan terbaru terkait proyek fasilitas pengolahan dan pemurnian aluminium yang tengah dikerjakan oleh PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI). Proyek ini menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya Indonesia mengurangi ketergantungan terhadap impor aluminium dan memperkuat industri hilir dalam negeri.

Progres Konstruksi Smelter Aluminium KAI

Head of Corporate Communication PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), Febriati Nadira, mengungkapkan bahwa PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) saat ini tengah fokus pada kegiatan konstruksi, dengan target Commercial Operation Date (COD) pada tahun 2025.

“Hingga kuartal III 2024, fokus konstruksi meliputi pekerjaan struktur untuk area smelter, asrama karyawan, dan fasilitas lainnya, serta penyelesaian pembangunan dermaga. Untuk tahap pertama, kapasitas produksi smelter aluminium ini diperkirakan mencapai 500.000 ton per tahun,” jelas Nadira, Kamis (21/11).

Potensi Pasar Aluminium yang Besar

Nadira juga menambahkan bahwa KAI sedang mengeksplorasi potensi pasar aluminium, baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Salah satu komitmen utama dari KAI adalah untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor aluminium dengan memasok sebagian dari produk yang dihasilkan untuk pasar lokal.

“Kami juga telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan beberapa pihak potensial terkait kerjasama produk aluminium,” ungkapnya.

Prospek pasar aluminium di Indonesia sangat menjanjikan. Kebutuhan aluminium semakin meningkat di berbagai sektor industri, termasuk otomotif, baterai, kemasan, konstruksi, dan alat pertahanan. Dengan berkembangnya sektor-sektor ini, KAI percaya bahwa permintaan untuk aluminium akan terus tumbuh, menciptakan peluang besar bagi industri dalam negeri.

Hilirisasi dan Pengurangan Ketergantungan Impor

Smelter aluminium ini merupakan bagian dari komitmen Adaro untuk berkontribusi dalam program hilirisasi mineral, sebuah langkah penting dalam mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor aluminium yang mencapai lebih dari 1 juta ton per tahun. Hal ini diharapkan dapat membantu mengurangi defisit perdagangan dan meningkatkan devisa negara.

Adaro juga berharap bahwa proyek smelter ini akan menciptakan lapangan pekerjaan baru dan memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal.

Smelter Aluminium dan Transformasi Green Business Adaro

Smelter aluminium ini berada di bawah naungan PT Kalimantan Aluminium Industry, dengan ADMR menguasai 65% saham KAI. Dengan demikian, ADMR berhak atas laba yang dihasilkan oleh KAI, yang akan disalurkan melalui dividen.

Proyek ini juga merupakan langkah awal bagi Adaro Group dalam melakukan transformasi menuju green business. Bahan baku smelter ini akan didapatkan dari alumina refinery, yang kemudian diolah menjadi aluminium. Proyek ini merupakan bagian dari strategi berkelanjutan Adaro untuk berperan dalam pengembangan industri yang lebih ramah lingkungan.

Proyek Smelter Aluminium Dalam Tiga Tahap

Pembangunan smelter aluminium ini akan dilaksanakan dalam tiga tahap, dengan setiap tahap memiliki kapasitas produksi sebesar 500.000 ton per tahun. Dengan demikian, ketika proyek ini selesai, smelter aluminium ini akan memiliki kapasitas hingga 1,5 juta ton per tahun.

Adaro telah mengalokasikan belanja modal sebesar USD 2 miliar untuk pembangunan smelter tahap pertama ini, menandakan komitmen besar perusahaan dalam mengembangkan industri aluminium di Indonesia.

Prospek dan Kontribusi untuk Indonesia

Dengan smelter aluminium ini, Adaro tidak hanya berharap untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap produk impor, tetapi juga mendukung pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia. Aluminium merupakan bahan penting dalam produksi kendaraan listrik, dan dengan peningkatan kapasitas produksi dalam negeri, Adaro berharap dapat membantu mewujudkan ekosistem kendaraan listrik yang lebih berkembang dan berkelanjutan.

Selain itu, proyek smelter ini akan berkontribusi pada pencapaian target Net Zero Emission Indonesia di masa depan, seiring dengan peralihan ke industri yang lebih rendah karbon.

Secara keseluruhan, proyek smelter aluminium ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi perekonomian Indonesia, sekaligus menciptakan peluang baru dalam industri hilir aluminium yang lebih mandiri dan berkelanjutan. (Mhd)