JagatBisnis.com – PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) menargetkan pendapatan sebesar Rp 950 miliar pada akhir tahun 2024, dengan laba bersih yang diproyeksikan mencapai Rp 25 miliar. Target ini disampaikan oleh Direktur Keuangan & Administrasi HAJJ, Agung Prabowo, dalam paparan publik perusahaan pada Senin (18/11), yang menunjukkan optimisme tinggi untuk menutup tahun dengan kenaikan kinerja keuangan yang signifikan.
“Kami menargetkan pendapatan di kisaran Rp 900 miliar hingga Rp 950 miliar dan laba bersih sekitar Rp 20 miliar hingga Rp 25 miliar pada akhir tahun ini,” ungkap Agung. Target optimistis ini sejalan dengan pemulihan dan peningkatan volume layanan umrah dan haji, serta meningkatnya kinerja dari segmen pengelolaan kamar yang semakin berkembang.
Peningkatan Layanan Umrah dan Haji Sebagai Katalis Kinerja
Salah satu faktor pendorong utama untuk pencapaian target tersebut adalah peningkatan layanan umrah dan haji, yang kini mulai menunjukkan pertumbuhan setelah periode penurunan selama pandemi. Agung juga menekankan bahwa HAJJ terus fokus pada efisiensi operasional dan pengelolaan layanan yang telah terbukti memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan perusahaan.
“Kami yakin target ini dapat tercapai melalui efisiensi dalam pengelolaan operasional dan dengan fokus pada layanan utama yang telah terbukti memberikan kontribusi besar bagi pendapatan perusahaan,” tambah Agung.
Kinerja Positif di Kuartal Ketiga 2024
Melansir laporan keuangan per September 2024, Arsy Buana Travelindo mencatatkan pendapatan sebesar Rp 677,88 miliar, yang melonjak signifikan sebanyak 116,01% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY), yang tercatat hanya Rp 313,81 miliar. Pencapaian ini menunjukkan bahwa perusahaan telah berhasil mengoptimalkan layanan dan menanggapi permintaan pasar yang terus meningkat, terutama di sektor perjalanan haji dan umrah.
Namun, meskipun pendapatan mengalami lonjakan, laba bersih HAJJ mengalami sedikit penurunan sebesar 2,54% secara tahunan. Pada periode September 2024, laba bersih HAJJ tercatat sebesar Rp 26,69 miliar, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan Rp 27,43 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini kemungkinan disebabkan oleh biaya operasional yang meningkat seiring dengan ekspansi layanan perusahaan, meskipun secara keseluruhan kinerja top-line menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan.
Prospek dan Strategi Ke Depan
Dengan target pendapatan yang optimistis di akhir tahun, Arsy Buana Travelindo berencana untuk terus memperkuat basis pelanggannya, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperluas jaringan layanan, baik di sektor umrah maupun haji. Peningkatan kualitas layanan serta pengelolaan yang lebih efektif menjadi kunci perusahaan untuk tetap bersaing dan mempertahankan posisi sebagai salah satu pemain utama di industri perjalanan haji dan umrah.
Sebagai perusahaan yang terus berkembang, HAJJ juga berfokus pada diversifikasi layanan dan pengelolaan kamar yang semakin luas, yang diharapkan dapat mendongkrak pendapatan berulang dan memperkuat aliran kas perusahaan di masa depan. (mhd)