Bapanas Luncurkan Program Kios Pangan untuk Menjamin Stabilisasi Harga Pangan

Bapanas Luncurkan Program Kios Pangan untuk Menjamin Stabilisasi Harga Pangan. foto dok dconsulting.id

JagatBisnis.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengumumkan langkah strategis untuk menjaga kestabilan harga pangan di pasar dengan meluncurkan program kios pangan. Program ini bertujuan untuk memastikan masyarakat dapat membeli kebutuhan pangan pokok dengan harga yang lebih terjangkau, terutama di tengah fluktuasi harga yang sering terjadi di pasar tradisional.

Inisiatif Kios Pangan: Menyediakan Harga Terjangkau untuk Pangan Pokok

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, menjelaskan bahwa hingga saat ini, program kios pangan telah dijalankan sebanyak 438 kali di berbagai daerah. Dalam program ini, dua komoditas utama yang dijual adalah beras dan minyak goreng, keduanya disediakan dengan harga yang sesuai dengan harga acuan pemerintah. Hal ini diharapkan bisa memberikan akses pangan yang lebih stabil dan murah bagi masyarakat.

Baca Juga :   Jelang Ramadan, Harga Telur Ayam Naik, Bapanas Beberkan Alasannya

“Ke depan, akan ada sembilan komoditas pangan lainnya yang akan disuplai melalui kios pangan,” ujar Gusti dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi yang dipantau secara daring pada Minggu, 17 November 2024.

Alternatif Belanja Saat Harga Pangan Bergejolak

Program kios pangan ini diharapkan bisa menjadi alternatif bagi masyarakat ketika harga pangan pokok mengalami lonjakan. Keberadaan kios pangan diharapkan mampu mengurangi dampak inflasi harga pangan yang seringkali memberatkan masyarakat, terutama kelompok dengan daya beli rendah.

Gusti menambahkan bahwa Bapanas akan terus memperluas jangkauan kios pangan ini ke berbagai titik di daerah-daerah lainnya, sehingga lebih banyak konsumen yang bisa memanfaatkannya. Dengan demikian, diharapkan harga pangan tetap terkendali, meskipun ada dinamika di pasar.

Langkah Lanjutan: Penyerapan Gabah Kering Giling oleh Bulog

Untuk mendukung kestabilan pasokan pangan, Bapanas juga meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk segera melakukan penyerapan gabah kering giling (GKG) di beberapa wilayah yang mengalami penurunan harga gabah yang signifikan. Saat ini, harga gabah kering giling di beberapa wilayah tercatat telah turun di bawah harga acuan pemerintah yang sebesar Rp 7.400 per kg.

Baca Juga :   Pesan Ketua DPR Kepada BAPANAS Harus Pakai Strategi Tepat Waktu Tepat Jumlah

Menurut catatan Bapanas, ada 10 wilayah pusat penggilingan beras di Indonesia yang mengalami penurunan harga gabah. Beberapa di antaranya adalah Kabupaten Katingan dan Kotawaringin Timur di Kalimantan Tengah, Kabupaten Konawe Selatan di Sulawesi Tenggara, Kabupaten Polerwali Mandar di Sulawesi Barat, dan beberapa wilayah di Aceh, seperti Kabupaten Aceh Utara, Bireun, dan Aceh Timur. Selain itu, ada juga daerah di Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan yang mengalami penurunan harga gabah.

“Ini merupakan potensi bagi Bulog untuk melakukan penyerapan gabah guna memperkuat stok cadangan pangan pemerintah,” kata Gusti, menambahkan bahwa langkah ini penting untuk menjaga stabilitas harga beras dan ketahanan pangan nasional.

Baca Juga :   Bapanas Ungkap El Nino Jadi Salah Satu Pertimbangan Impor Beras

Pentingnya Stabilitas Pangan di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Langkah-langkah yang diambil oleh Bapanas dan Bulog menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan ketahanan pangan nasional, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan fluktuasi harga pangan yang kerap memengaruhi daya beli masyarakat. Program kios pangan dan penyerapan gabah di tingkat daerah merupakan bagian dari upaya untuk menjaga pasokan pangan yang cukup, menghindari kelangkaan, serta menekan inflasi pangan yang sering menjadi masalah krusial dalam perekonomian domestik.

Dengan berbagai kebijakan ini, diharapkan rakyat Indonesia dapat terus mengakses pangan yang terjangkau dan berkualitas, meski dalam situasi yang penuh tantangan. (Mhd)