JagatBisnis.com – PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS), pengembang kawasan industri, menunjukkan kinerja yang solid di tahun 2024 dan optimis dapat mencapai target penjualan lahan industri sebesar Rp1,8 triliun hingga akhir tahun.
Kinerja Penjualan Lahan Industri yang Meningkat Signifikan
Direktur dan Sekretaris Perusahaan DMAS, Tondy Suwanto, menyampaikan bahwa hingga September 2024, kontribusi penjualan lahan industri mencapai Rp1,5 triliun, yang meningkat signifikan dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023, yaitu hanya sebesar Rp736,12 miliar. Penjualan lahan industri ini sebagian besar didorong oleh tingginya permintaan dari sektor data center, yang berkontribusi sekitar 64,5% dari total penjualan.
Tondy menambahkan, Greenland International Industrial Center (GIIC), kawasan industri yang dikembangkan oleh DMAS, memiliki fasilitas dan infrastruktur yang komprehensif, sehingga menjadi daya tarik utama bagi investor asing dari berbagai sektor. Seiring dengan berkembangnya sektor data center, permintaan akan lahan industri di kawasan ini diperkirakan akan terus tumbuh.
Kawasan Industri Indonesia Lebih Atraktif dibandingkan Negara Lain
DMAS menilai bahwa kawasan industri di Indonesia saat ini lebih atraktif dibandingkan dengan negara kompetitor seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Ukuran pasar Indonesia yang besar menjadi faktor utama yang membuat lahan industri di Indonesia lebih menarik bagi investor asing.
Dengan tren yang positif ini, DMAS optimis bahwa pertumbuhan permintaan lahan industri akan terus berlanjut di masa depan, khususnya di kawasan Kota Deltamas, yang saat ini sedang dikembangkan menjadi kawasan terpadu modern yang menggabungkan industri, komersial, dan hunian.
Laporan Keuangan Sembilan Bulan Pertama 2024
Hingga akhir sembilan bulan pertama 2024, DMAS mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp1,7 triliun, yang meningkat 71,8% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat Rp984 miliar. Peningkatan ini didorong terutama oleh penjualan lahan industri, serta kontribusi dari segmen hunian dan komersial.
- Segmen industri masih menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan.
- Segmen hunian berkontribusi Rp92,3 miliar.
- Segmen komersial berkontribusi Rp34,4 miliar.
- Segmen sewa dan hotel masing-masing berkontribusi Rp12,3 miliar dan Rp12,1 miliar.
Selain itu, DMAS juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,12 triliun, yang mencerminkan kenaikan 84,7% dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp608 miliar. Marjin laba bersih perusahaan tercatat sangat tinggi, mencapai 66,5%, yang menunjukkan efisiensi yang baik dalam pengelolaan pendapatan dan biaya.
Optimisme Pertumbuhan dan Inovasi di Masa Depan
Tondy mengungkapkan bahwa kinerja yang baik pada sembilan bulan pertama tahun 2024 mencerminkan komitmen perusahaan terhadap peluang dan inovasi dalam memberikan nilai tambah bagi pelanggan dan pemangku kepentingan. DMAS tetap optimis dapat mencapai target penjualan lahan industri di angka Rp1,8 triliun pada akhir tahun 2024 dan terus berupaya mengembangkan Kota Deltamas sebagai kawasan modern yang terpadu dan ramah investasi.
Secara keseluruhan, DMAS menunjukkan kinerja yang sangat baik dan memiliki prospek pertumbuhan yang positif, terutama dengan adanya permintaan yang terus berkembang di sektor industri dan data center. (Hky)
