JagatBisnis.com – Saham Nissan Motor melonjak hampir 21% pada perdagangan Selasa (12/11), setelah laporan terbaru mengungkapkan bahwa Effissimo Capital Management, sebuah investor aktivis, telah membeli saham di produsen otomotif Jepang tersebut. Lompatan harga saham ini terjadi setelah pengajuan regulasi pada Senin (11/11), di mana Nissan mengungkapkan bahwa ECM Master Fund, yang berbasis di Kepulauan Cayman, kini menjadi pemegang saham dengan kepemilikan 2,5% per akhir September 2024.
Menurut dokumen yang diajukan kepada Securities and Exchange Commission (SEC), ECM Master Fund memiliki hubungan dengan Effissimo, yang dikenal sebagai investor aktivis yang sering terlibat dalam keputusan perusahaan besar, khususnya di pasar Jepang.
Respons Nissan dan Situasi Keuangan Terkini
Meski demikian, hingga saat ini, pihak Effissimo Capital belum memberikan komentar resmi terkait langkah pengambilalihan saham ini. Dalam pernyataan resmi, Nissan menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemegang saham, baik yang lama maupun yang baru, yang telah memberikan dukungan dan mempercayai potensi masa depan perusahaan.
Langkah ini muncul di tengah situasi yang cukup sulit bagi Nissan. Pada pekan lalu, perusahaan mengumumkan rencana untuk memangkas 9.000 pekerjaan dan mengurangi kapasitas produksi globalnya hingga 20%. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap penurunan penjualan di pasar utama seperti China dan Amerika Serikat (AS). Akibat penurunan tersebut, Nissan juga terpaksa memangkas proyeksi keuntungan tahunannya hingga 70%, yang membuat harga sahamnya anjlok pada hari Jumat.
Harga saham Nissan tercatat mengalami penurunan tajam hingga mencapai titik terendah dalam empat tahun terakhir, menyusul pengumuman laporan keuangan yang mengecewakan. Namun, pada perdagangan Selasa, saham Nissan berhasil rebound dengan penutupan menguat 12,8% pada harga 415,8 yen.
Tren Aktivisme Pemegang Saham di Jepang
Pergerakan harga saham Nissan juga mencerminkan perkembangan tren aktivisme pemegang saham yang semakin kuat di Jepang. Investor baik domestik maupun internasional semakin mendorong perusahaan untuk memperbaiki tata kelola perusahaan dan mengoptimalkan alokasi modal. Tren ini semakin didorong oleh arahan dari regulator yang mendesak perusahaan-perusahaan besar untuk memberikan respons yang lebih proaktif terhadap tantangan pasar dan kebutuhan perubahan struktural.
Dengan adanya dukungan dari investor aktivis seperti Effissimo, yang terkenal karena keterlibatannya dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan besar, Nissan mungkin harus menghadapi peningkatan tekanan untuk melakukan reformasi yang lebih cepat, baik dalam hal pengelolaan sumber daya maupun dalam penyesuaian strategi bisnis jangka panjang. (hky)
