JagatBisnis.com – PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menunjukkan pencapaian yang mengesankan di tengah prospek yang cerah untuk sektor emas. Perusahaan ini optimistis dapat melampaui target produksi emas yang telah ditetapkan pada 2024, yakni 35.000 troy ounce, dan berpotensi mencapai hingga 55.000 troy ounce di akhir tahun. Pencapaian ini didorong oleh peningkatan produksi yang signifikan sepanjang tahun 2024.
Peningkatan Produksi yang Mengesankan
Hingga kuartal ketiga tahun 2024 (Januari-September), BRMS telah berhasil memproduksi 45.366 troy ounce emas, sebuah lonjakan yang luar biasa dibandingkan dengan total produksi sepanjang tahun 2023 yang hanya mencapai 23.270 troy ounce. Kenaikan produksi ini mencerminkan kinerja yang sangat positif dan menunjukkan bahwa perusahaan berada di jalur yang tepat untuk mencapai, bahkan melampaui, target tahunan mereka.
Menurut Herwin Hidayat, Direktur & Chief Investor Relations Officer BRMS, pencapaian ini memberikan optimisme tinggi bagi BRMS. “Dengan produksi emas yang sudah mencapai 45 ribu troy ounce hingga September, kami yakin dapat menutup tahun 2024 dengan hasil yang lebih dari 55 ribu troy ounce. Ini merupakan pencapaian luar biasa yang mencerminkan komitmen dan strategi yang kami jalankan,” kata Herwin, dalam keterangan resminya.
Faktor Pendukung Peningkatan Produksi
Beberapa faktor kunci telah mendukung lonjakan produksi BRMS pada 2024:
- Pabrik Emas Kedua di Palu
Pabrik emas BRMS yang terletak di Palu telah mencapai kapasitas penuh sejak April 2024. Dengan fasilitas produksi yang lebih efisien dan kapasitas yang lebih besar, pabrik ini menjadi salah satu pendorong utama dalam peningkatan output perusahaan. - Kandungan Emas yang Lebih Tinggi
Selain kapasitas pabrik, kualitas bijih emas yang diproses tahun ini juga lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Kandungan emas yang lebih tinggi dalam bijih yang ditambang memungkinkan BRMS untuk menghasilkan lebih banyak emas dengan biaya yang relatif efisien.
Kenaikan Harga Emas Dukung Kinerja Keuangan
Selain pencapaian produksi, faktor eksternal seperti kenaikan harga emas juga berperan positif terhadap kinerja keuangan BRMS. Harga emas yang terus meningkat diperkirakan akan mendongkrak margin keuntungan perusahaan, memberikan dampak positif pada laporan keuangan mereka di akhir tahun.
Perkembangan Eksplorasi dan Penambangan
BRMS tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga terus mengembangkan potensi sumber daya mineral mereka. Pada September 2024, perusahaan ini mengumumkan data sumber daya mineral dengan standar JORC dari anak usaha mereka, PT Citra Palu Minerals (CPM). Selain itu, BRMS juga menunjuk PT Macmahon Indonesia, anak usaha dari Macmahon Holdings Limited yang berbasis di Australia, sebagai kontraktor tambang untuk lokasi tambang River Reef di Poboya, Palu.
Sebagai kelanjutan dari laporan sumber daya mineral tersebut, BRMS berencana mengumumkan data cadangan mineral pada akhir November 2024. Data cadangan ini diperkirakan akan menunjukkan kadar emas yang lebih tinggi pada prospek penambangan bawah tanah, memberikan prospek yang lebih cerah untuk masa depan tambang mereka.
Melangkah Maju dengan Optimisme
Dengan pencapaian yang solid di 2024 dan strategi yang jelas untuk mengembangkan kapasitas produksi serta meningkatkan kualitas sumber daya, BRMS semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri emas Indonesia. Optimisme perusahaan untuk melampaui target produksi 55.000 troy ounce pada akhir tahun 2024 semakin mendalam, dan harga emas yang terus menguat akan semakin mendukung kinerja keuangan mereka.
Dengan fokus pada efisiensi operasional dan pengembangan tambang, BRMS berada di jalur yang tepat untuk memaksimalkan potensi sumber daya mineral mereka, menciptakan nilai lebih bagi pemegang saham, serta berkontribusi pada industri emas nasional. (Mhd)