Ekbis  

Transformasi Digital Pertamina Hulu Rokan: Meningkatkan Produksi Minyak dan Efisiensi Operasional

Transformasi Digital Pertamina Hulu Rokan: Meningkatkan Produksi Minyak dan Efisiensi Operasional. foto dok cakapinterview.com

JagatBisnis.com – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), produsen minyak mentah terbesar di Indonesia, terus mengoptimalkan transformasi digital dan penggunaan teknologi mutakhir untuk mendorong produksi minyak. Sebagai anak perusahaan dari Pertamina, PHR berperan penting dalam menyumbang sekitar 25% dari total produksi minyak nasional, dengan mengelola Wilayah Kerja (WK) Rokan yang terletak di Provinsi Riau. Dengan berbagai teknologi yang diterapkan di seluruh aspek operasionalnya, PHR berhasil meningkatkan produksi minyak, mengurangi biaya operasional, dan menjaga keselamatan kerja.

Perjalanan Produksi Minyak PHR

Sejak mengelola WK Rokan, PHR telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam hal produksi. Pada awalnya, ketika WK Rokan dikelola oleh Chevron, produksi minyak tercatat sekitar 159 ribu barel per hari (bopd). Namun, setelah diambil alih oleh PHR pada 2021, produksi minyak WK Rokan mengalami kenaikan. Pada tahun 2021, produksi tercatat sekitar 159.600 bopd, meskipun sempat menurun sedikit pada 2022 menjadi 159.260 bopd, namun pada 2023, produksi kembali naik menjadi 161.620 bopd. Hal ini menunjukkan keberhasilan transformasi digital yang diterapkan oleh PHR.

Vice President Information Technology PHR, Triatmojo Rosewanto, menjelaskan bahwa tanpa transformasi digital, kemungkinan produksi minyak WK Rokan bisa turun hingga 111.000 bopd. “Jika kita tidak melakukan apa-apa, seperti yang terjadi sebelum alih kelola, produksi bisa saja menurun drastis,” ungkap Triatmojo dalam sebuah wawancara di Jakarta, Senin (11/11).

Baca Juga :   Program IDESS Berjalan, PHR Berhasil Tajak Sumur Perdana di Blok Rokan

Inovasi Teknologi untuk Meningkatkan Efisiensi dan Keselamatan

Transformasi digital yang diterapkan PHR tidak hanya meningkatkan volume produksi, tetapi juga mendukung efisiensi biaya operasional dan meningkatkan keselamatan kerja. Salah satu teknologi unggulan yang digunakan adalah Well Monitoring Systems, yang memanfaatkan Rod Pump Simulator dan Rod Pump Controller (RPC). Sistem ini memungkinkan PHR untuk memantau produksi minyak secara real-time, sehingga pengambilan keputusan bisa dilakukan lebih cepat dan tepat.

Selain itu, PHR juga menggunakan teknologi Mixed Reality (MR) dengan perangkat HoloLens untuk inspeksi dan asistensi teknis secara virtual. Hal ini mengurangi kebutuhan untuk mengirim tim ke lapangan, yang pada gilirannya menurunkan biaya dan risiko keselamatan. Teknologi MR ini memungkinkan teknisi untuk melakukan pemeriksaan langsung tanpa harus berada di lokasi, mengurangi potensi kecelakaan kerja.

Dalam hal keselamatan kerja, PHR mengadopsi teknologi Computer Vision yang dapat mendeteksi kepatuhan karyawan terhadap penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti helm, sepatu keselamatan, dan perlengkapan lainnya. Dengan sistem ini, perusahaan dapat memantau apakah semua pekerja sudah mematuhi prosedur keselamatan yang ditetapkan, sehingga meminimalkan risiko kecelakaan kerja.

Baca Juga :   PHR Temukan Sumber Migas Baru di Blok Rokan: Potensi Produksi 3.000 Barel Per Hari

Integrasi Teknologi Canggih untuk Manajemen Operasional

PHR juga memanfaatkan Geographic Information System (GIS) untuk mendukung manajemen aset dan kendaraan di lapangan. Dengan aplikasi seperti SONAR dan iJourney Management System (iJMS), PHR dapat memantau pergerakan aset dan kendaraan secara real-time, meningkatkan efisiensi operasional di lapangan. Integrasi teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk mengelola operasional lebih efektif dan responsif terhadap perubahan situasi di lapangan.

Di sisi lain, penggunaan Robotic Process Automation (RPA) telah mengotomatisasi lebih dari 60 proses di 44 proyek yang berbeda. Hasilnya, PHR berhasil menghemat sekitar 49.000 jam kerja, setara dengan 23,78 Full-Time Equivalent (FTE). Dengan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk tugas administratif dan manual, PHR dapat memfokuskan sumber daya untuk kegiatan yang lebih strategis dan bernilai tambah.

Artificial Intelligence untuk Prediksi dan Pemantauan Kinerja

Salah satu langkah inovatif yang diambil PHR adalah penerapan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam berbagai aplikasi operasional. Salah satunya adalah penggunaan AI untuk pemantauan kinerja pompa. Dengan kemampuan prediksi yang semakin akurat, teknologi ini dapat mendeteksi kerusakan atau penurunan kinerja pompa lebih cepat, hingga 20 hari lebih awal dibandingkan dengan metode konvensional.

Baca Juga :   PHR Tingkatkan Produksi Minyak dari Lapangan Tua Obor dengan Teknologi Modern

Selain itu, AI juga digunakan dalam pemantauan isu-isu terkini melalui aplikasi e-state dan AI News Crawler, yang memungkinkan PHR untuk memantau perkembangan informasi secara cepat dan responsif. Teknologi ini membantu perusahaan tetap up-to-date dengan kondisi pasar, peraturan, dan perkembangan teknologi terkini.

Masa Depan PHR yang Lebih Cemerlang

Transformasi digital yang dilakukan oleh PT Pertamina Hulu Rokan bukan hanya tentang memperkenalkan teknologi baru, tetapi juga bagaimana teknologi tersebut berkontribusi dalam meningkatkan kinerja operasional secara keseluruhan. Dengan lebih dari 6.400 km² wilayah operasi dan lebih dari 11.300 sumur aktif, penerapan teknologi canggih menjadi sangat penting untuk menjaga kestabilan dan keberlanjutan produksi minyak.

Ke depannya, PHR berencana untuk terus berinovasi dengan memanfaatkan teknologi digital yang dapat mendukung tujuan jangka panjang perusahaan, termasuk pengurangan emisi dan penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam setiap aspek operasional.

Melalui inovasi dan transformasi digital yang berkelanjutan, PHR tidak hanya memperkuat posisi sebagai produsen minyak utama Indonesia, tetapi juga membuka jalan bagi industri minyak dan gas di Indonesia untuk memasuki era baru yang lebih efisien, aman, dan ramah lingkungan. (Mhd)