JagatBisnis.com – PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mengambil langkah strategis dalam mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang pesawat yang biasanya terjadi pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru). Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, perusahaan BUMN ini akan menambah 4 armada pesawat yang akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas angkutan udara pada akhir tahun 2024.
Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda Indonesia, menjelaskan bahwa keempat pesawat tambahan ini berasal dari Lebanon dan Australia, dan akan datang secara bertahap. “Kami akan tambah empat pesawat. Minggu-minggu ini, satu dulu datang. Satu dari Lebanon dan satu lagi dari Alice Springs, Australia,” kata Irfan saat ditemui di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, pada Senin (11/11).
Armada Tambahan dengan Sistem Sewa
Irfan menekankan bahwa penambahan armada pesawat ini dilakukan dengan sistem sewa, bukan pembelian. Dengan demikian, Garuda Indonesia tidak perlu mengeluarkan investasi besar untuk membeli pesawat baru. “Nggak ada investasi, nyewa kita. 4 itu sewa semuanya,” ujar Irfan, menjelaskan pendekatan yang lebih fleksibel dan efisien di tengah situasi yang memerlukan penyesuaian cepat.
Rencana Penambahan Armada Tahun 2024
Sebelumnya, Garuda Indonesia juga telah merencanakan untuk menambah 8 armada pesawat pada tahun 2024. Penambahan tersebut terdiri dari 4 pesawat tipe B737-800 NG, 2 pesawat tipe B777-300 ER, dan 2 pesawat tipe A330-300. Namun, proses perizinan untuk beberapa pesawat tersebut masih belum mendapatkan persetujuan penuh, sehingga Garuda Indonesia memutuskan untuk menambah armada secara lebih konservatif.
“Kita akan tambahkan pesawat secara konservatif. Empat pesawat yang lainnya belum diapprove,” ungkap Irfan, yang juga menunjukkan adanya keterbatasan dalam proses pengadaan pesawat baru melalui jalur regulasi.
Jumlah Armada yang Dioperasikan
Dengan penambahan 4 pesawat sewa ini, Garuda Indonesia akan mengoperasikan total 100 pesawat. Hingga Oktober 2024, Garuda Indonesia sendiri telah mengoperasikan 96 pesawat, terdiri dari 56 pesawat untuk Garuda Indonesia dan 40 pesawat untuk Citilink, anak perusahaan Garuda Indonesia yang beroperasi di sektor penerbangan berbiaya rendah (LCC).
Langkah penambahan pesawat ini diharapkan dapat membantu Garuda Indonesia untuk menghadapi lonjakan permintaan penumpang selama periode liburan panjang yang biasanya terjadi pada akhir tahun, sekaligus memperkuat kapasitas armada menjelang puncak musim liburan Nataru. (Zan)