JagatBisnis.com – PT Geo Dipa Energi (GDE), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor geothermal, menetapkan target ambisius untuk mencapai 10% bauran energi geothermal di Indonesia dalam dua tahun ke depan. Target ini setara dengan 260 gigawatt (GW) dari total kapasitas energi listrik Indonesia yang saat ini mencapai sekitar 2.300 GW.
Target Peningkatan Kapasitas Geothermal
Saat ini, PT Geo Dipa Energi mengoperasikan kapasitas geothermal sebesar 120 GW, yang berkontribusi pada bauran energi nasional. Dengan target peningkatan kapasitas menjadi 260 GW, Geo Dipa berencana untuk meningkatkan kontribusinya terhadap bauran energi nasional, dengan tujuan untuk mendekati angka 10% dari total kapasitas energi yang ada.
Ilen Kardani, Direktur Pengembangan Niaga dan Eksplorasi Geo Dipa Energi, mengungkapkan dalam media briefing pada 8 November 2024 bahwa perusahaan optimis dapat mencapai target ini, mengingat tingginya minat investor untuk berinvestasi di sektor energi hijau.
Dukungan Investor untuk Energi Hijau
Menurut Ilen, PT Geo Dipa Energi telah menerima berbagai tawaran dari investor untuk mengembangkan proyek geothermal. Hal ini menunjukkan pergeseran signifikan di pasar energi global, di mana banyak investor yang sebelumnya berfokus pada energi fosil kini beralih ke energi hijau.
“Sekarang hampir setiap bulan kami menerima tawaran kerjasama untuk pengembangan geothermal. Dunia sekarang didorong menuju energi hijau,” ujar Ilen. Ia juga menambahkan bahwa ke depan, kebijakan seperti carbon tax yang sedang digodok pemerintah Indonesia dapat membuat sektor energi hijau semakin menarik bagi para investor.
Proyek Pengembangan Geothermal
Salah satu proyek pengembangan utama yang sedang dikerjakan adalah Dieng Unit III dan IV, yang sudah mendapat komitmen pendanaan untuk pengembangannya. Selain itu, PT Geo Dipa Energi juga sedang merencanakan kerjasama dengan pihak lain untuk proyek Dieng Unit VI dan VII.
Ilen juga mencatat bahwa Patuha Unit II yang belum selesai dibangun, sudah mendapatkan grant senilai USD 10 juta dari investor yang berminat untuk membeli carbon credit. Hal ini menunjukkan tingginya minat dan kepercayaan investor terhadap proyek-proyek energi hijau di Indonesia.
Peluang di Era Energi Hijau
Geo Dipa menyadari bahwa keberadaan Indonesia dalam zona green energy memberikan keunggulan kompetitif. Dengan potensi energi terbarukan yang besar, terutama geothermal, Indonesia memiliki peluang untuk menjadi pemain utama dalam pasar energi hijau global. Jika pemerintah Indonesia melaksanakan kebijakan seperti carbon tax, hal ini akan semakin meningkatkan daya tarik sektor energi terbarukan di tanah air.
“Ke depan, jika Indonesia memberlakukan carbon tax, sektor energi hijau akan semakin berkembang pesat, dan kami siap untuk menjadi bagian dari perubahan itu,” ujar Ilen.
Tantangan Infrastruktur
Meskipun ada banyak investor yang tertarik, Ilen juga mengingatkan bahwa pengembangan energi geothermal memerlukan infrastruktur dasar yang memadai, seperti sistem distribusi listrik dan fasilitas penunjang lainnya. Infrastruktur ini menjadi kunci untuk memastikan bahwa proyek-proyek geothermal dapat berkembang dan beroperasi secara optimal.
Kesimpulan
Dengan komitmen untuk mengembangkan kapasitas geothermal dan mendapatkan dukungan investor global, PT Geo Dipa Energi berupaya menjadikan geothermal sebagai salah satu pilar utama bauran energi nasional. Dalam dua tahun ke depan, perusahaan berharap dapat mencapai kontribusi 10% dalam bauran energi nasional, seiring dengan peralihan dunia menuju energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan.
Jika target ini tercapai, PT Geo Dipa Energi tidak hanya akan memperkuat posisi Indonesia dalam sektor energi hijau, tetapi juga memberikan kontribusi besar dalam upaya global untuk mengurangi dampak perubahan iklim. (Zan)