Ekbis  

BOLT Optimistis Tanggapi Perlambatan Industri Otomotif dengan Diversifikasi Bisnis dan Ekspansi Ekspor

BOLT Optimistis Tanggapi Perlambatan Industri Otomotif dengan Diversifikasi Bisnis dan Ekspansi Ekspor. foto dok garudametalindo.co.id

JagatBisnis.com – PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT), emiten produsen fastener dan komponen kendaraan bermotor, tengah berupaya mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh perlambatan industri otomotif nasional. Di tengah penurunan permintaan mobil baru dan gangguan rantai pasok yang mempengaruhi produksi otomotif, BOLT fokus pada diversifikasi bisnis dan memperluas pasar ekspor untuk menjaga pertumbuhan kinerjanya.

Penurunan Kinerja Kuartal III-2024

Berdasarkan laporan keuangan per kuartal III-2024, BOLT mencatatkan penurunan penjualan sebesar 2,65% year on year (YoY), dengan total pendapatan mencapai Rp 1,10 triliun. Selain itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga turun 37,35% YoY, menjadi Rp 66,07 miliar. Penurunan kinerja ini diakibatkan oleh disrupsi dalam rantai pasok yang terjadi sejak semester I-2022, yang sempat menghambat produksi otomotif secara nasional. Dampaknya, produksi mobil baru baru mulai meningkat kembali pada semester pertama tahun 2023.

Baca Juga :   PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) Memulai Ekspansi ke Pasar Meksiko dengan Menandatangani Kontrak Utama

“Penurunan kinerja BOLT disebabkan oleh gangguan pada rantai pasok, yang sempat menghambat produksi otomotif. Baru pada semester pertama tahun lalu, produksi otomotif kembali mengalami pemulihan,” ujar Direktur Garuda Metalindo, Anthony Wijaya.

Strategi Diversifikasi dan Ekspansi

Meskipun menghadapi tantangan dalam sektor otomotif, BOLT berhasil mengurangi dampak negatif tersebut berkat strategi diversifikasi bisnis yang lebih luas. Perusahaan memperluas jangkauannya ke sektor-sektor seperti komponen industri, alat berat, infrastruktur, dan elektronik, serta penguatan ekspor ke pasar internasional. Langkah ini terbukti efektif mengurangi ketergantungan pada sektor otomotif dan menjaga agar bisnis tetap bertumbuh.

Pada kuartal III-2024, meski industri otomotif mengalami penurunan, BOLT berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 19,6% quarter on quarter (QoQ), dengan total penjualan mencapai Rp 404 miliar. Pertumbuhan ini menunjukkan optimisme perusahaan terhadap pemulihan sektor non-otomotif dan ekspor.

Baca Juga :   PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) Memulai Ekspansi ke Pasar Meksiko dengan Menandatangani Kontrak Utama

Target Penjualan 6% di 2024

Di tengah kondisi pasar yang menantang, BOLT tetap optimistis mampu mencapai pertumbuhan penjualan minimal 6% pada tahun 2024. Untuk mencapainya, perusahaan terus mengembangkan pasar ekspor, memperluas produk di luar sektor otomotif, serta fokus pada efisiensi biaya dan optimasi produksi untuk meningkatkan margin laba.

“Kami tetap berkomitmen untuk mempertahankan target kinerja yang realistis, sambil terus meninjau potensi ekspansi pada sektor-sektor baru yang menjanjikan,” tambah Anthony.

Dampak Penurunan Proyeksi Penjualan Mobil

Salah satu tantangan yang dihadapi BOLT adalah penurunan proyeksi penjualan mobil nasional yang diperkirakan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Gaikindo memangkas proyeksi penjualan mobil pada 2024 dari 1,1 juta unit menjadi hanya 850.000 unit, yang kemungkinan akan mempengaruhi permintaan komponen otomotif.

Baca Juga :   PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) Memulai Ekspansi ke Pasar Meksiko dengan Menandatangani Kontrak Utama

Dalam menghadapi hal tersebut, BOLT mengantisipasi penurunan permintaan otomotif dengan memperluas pasokan dan penjualan ke sektor non-otomotif. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk mengurangi ketergantungan pada sektor otomotif, sekaligus menjaga keberlanjutan kinerja di tengah kondisi pasar yang tidak pasti.

Kesimpulan: Diversifikasi dan Ekspansi Sebagai Kunci Ketahanan

Meskipun menghadapi penurunan kinerja di sektor otomotif, BOLT tetap optimistis dengan fokus pada diversifikasi produk dan memperluas pasar ekspor. Langkah ini tidak hanya membantu perusahaan untuk mengurangi risiko dari penurunan permintaan mobil, tetapi juga membuka peluang baru di sektor-sektor lain yang menjanjikan. Dengan strategi ini, BOLT berharap dapat mempertahankan pertumbuhan positif dan kinerja yang stabil pada sisa tahun 2024. (Hky)