JagatBisnis.com – PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) berharap dapat segera mengimplementasikan teknologi Multi Lane Free Flow (MLFF) untuk sistem pembayaran jalan tol nirsentuh pada kuartal I 2025 mendatang. Teknologi MLFF, yang memungkinkan transaksi tol tanpa harus berhenti di gerbang tol, diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan efisiensi perjalanan, serta memberi dampak positif terhadap lingkungan.
Direktur Utama RITS, Attila Keszeg, menyatakan bahwa Roatex sudah siap untuk meluncurkan teknologi tersebut segera. “Kami sudah siap mengimplementasikan teknologi dan sistemnya sekarang. Kami berharap sudah dapat beroperasi pada kuartal I 2025 untuk melayani masyarakat Indonesia dengan segala kesempatan dan kerendahan hati,” ujarnya dalam konferensi pers di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (6/11).
Integrasi dengan Stakeholder Terkait
Meskipun RITS sudah siap untuk meluncurkan teknologi ini, mereka masih menunggu kepastian dari pemerintah untuk berintegrasi dengan berbagai stakeholder terkait, seperti Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), perbankan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Indonesia (BI). Integrasi dengan ekosistem jalan tol dalam negeri menjadi kunci untuk memastikan kelancaran implementasi MLFF di seluruh jaringan jalan tol Indonesia.
MLFF sebagai Solusi Kemacetan
MLFF diyakini dapat menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan di gerbang tol, yang semakin parah dan berdampak pada kerugian ekonomi. Data Bank Dunia pada 2019 menyebutkan, kemacetan di Indonesia menyebabkan kerugian ekonomi sebesar US$ 4 miliar per tahun. Attila Keszeg menambahkan, “Sistem pembayaran nonstop nirsentuh melalui MLFF berbasis satelit ini juga akan memangkas waktu tempuh, mengurangi polusi udara dan suara akibat kemacetan, serta memberikan dampak positif bagi lingkungan.”
Sistem ini diharapkan dapat mengurangi kerugian ekonomi yang disebabkan oleh kemacetan, yang saat ini mencapai US$ 300 juta per tahun di Indonesia. Dengan mengimplementasikan MLFF, waktu perjalanan akan lebih efisien, dan tol akan lebih ramah lingkungan karena mengurangi polusi dari kendaraan yang terjebak macet.
Investasi Besar untuk Implementasi MLFF
Proyek MLFF ini didanai oleh Foreign Direct Investment (FDI) dari Hongaria senilai US$ 300 juta (sekitar Rp 4,5 triliun). Hingga saat ini, sekitar 50% dari dana investasi tersebut, atau sekitar US$ 150 juta, sudah digunakan untuk tahap awal pengembangan.
Direktur RITS, Reinaldi Hutomo (Aldi), menyampaikan bahwa proyek ini membutuhkan lampu hijau dari pemerintah untuk dapat dilanjutkan dan diterapkan secara menyeluruh. “Kami menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah untuk dapat melaksanakan implementasi sistem ini,” kata Aldi.
Proses Uji Coba dan Implementasi Bertahap
Sistem MLFF telah mulai diuji coba pada 12 Desember 2023 di Jalan Tol Mandara Bali, sebagai bagian dari masa transisi menuju implementasi penuh. Pada tahap awal, sistem yang diterapkan adalah Single Lane Free Flow (SLFF), yang masih menggunakan pembatas untuk mengatur lalu lintas. Roatex berharap bisa melanjutkan ke implementasi Multi Lane Free Flow (MLFF) di seluruh jalan tol di Indonesia mulai Oktober 2024, dengan target penuh operasional pada 2025.
Komitmen Roatex dan Kontrak dengan Pemerintah
Roatex telah menandatangani kontrak dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2021 untuk melaksanakan proyek ini, dan perusahaan tersebut berkomitmen untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Proyek ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi para pengguna jalan tol, tetapi juga untuk mendukung efisiensi dan keberlanjutan sistem transportasi di Indonesia.
Melalui implementasi MLFF, Roatex berharap dapat mengatasi berbagai masalah terkait kemacetan, efisiensi biaya, dan polusi, yang pada gilirannya dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi Indonesia. (Hky)