JagatBisnis.com – PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI), operator portal e-commerce Blibli, mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif pada kuartal III-2024, meskipun masih mencatatkan rugi bersih. Dalam laporan keuangan per September 2024, pendapatan BELI tercatat sebesar Rp 12,13 triliun, meningkat 6% YoY dibandingkan dengan Rp 12,84 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Ronald Winardi, CFO Global Digital Niaga, menyampaikan bahwa segmen e-commerce Blibli mencatatkan pertumbuhan 43% secara kuartalan, yang menunjukkan bahwa pondasi perusahaan sudah siap untuk mendukung pertumbuhan lebih lanjut ke depannya. Segmen-segmen utama yang menyumbang pertumbuhan pendapatan adalah penjualan smartphone, usaha online travel, dan home & living. Sementara itu, segmen institusi mengalami kenaikan 91% YoY, dengan kontribusi sebesar Rp 4,03 triliun. Segmen toko fisik juga mengalami kenaikan 30% YoY, mencapai Rp 3,98 triliun.
Segmen 3P, yang mencakup bisnis Tiket.com, juga menunjukkan pertumbuhan yang solid dengan kenaikan 13% pada kuartal III 2024.
Perbaikan Rugi Bersih
Walaupun perusahaan masih mencatatkan rugi bersih, ada penurunan yang signifikan dalam kerugian tersebut. Rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 28,62% menjadi Rp 1,87 triliun, dibandingkan dengan Rp 2,62 triliun pada periode yang sama tahun 2023.
Kusumo Martanto, CEO & Co-Founder BELI, menjelaskan bahwa penurunan rugi bersih ini merupakan hasil dari upaya perusahaan untuk meningkatkan marjin, kepemimpinan biaya, dan sinergi ekosistem serta omni-channel. BELI terus berfokus pada inovasi untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan, termasuk melalui pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk memperbaiki pengalaman pelanggan dan visibilitas pasar.
Inovasi dan Ekspansi Infrastruktur
Kusumo juga menambahkan bahwa perusahaan telah berhasil meningkatkan rasio click-through-rate (CTR) lebih dari dua kali lipat melalui mesin rekomendasi yang lebih baik. Selain itu, program Blibli Affiliate yang diluncurkan pada Juli 2024 untuk meningkatkan jumlah pengguna baru melalui afiliasi juga menunjukkan hasil yang positif.
Pada aspek infrastruktur, pembangunan gudang baru Blibli di Marunda, Jakarta Utara, telah selesai pada September 2024 dan mulai beroperasi pada Oktober 2024. Gudang ini dilengkapi dengan berbagai teknologi canggih seperti warehouse management system (WMS), AI, Pick to Light, dan Conveyor System, yang diharapkan dapat mengoptimalkan operasi dan kemampuan pemenuhan barang ke depan, termasuk untuk layanan Fulfillment at Speed (FAS) dan Fulfilled by Blibli (FBB).
Selain itu, BELI juga melakukan ekspansi di toko fisik. Pada kuartal III-2024, perusahaan menambah 7 toko elektronik, sehingga jumlah keseluruhan menjadi 192 toko elektronik. Di sektor supermarket premium, BELI telah memiliki 62 gerai, serta 31 toko home & living experience per akhir September 2024.
Prospek dan Strategi Ke Depan
Meskipun BELI masih mencatatkan kerugian bersih, adanya pertumbuhan pendapatan, perbaikan marjin, serta ekspansi yang agresif baik secara online maupun offline menunjukkan bahwa perusahaan sedang berada di jalur yang baik menuju profitability. Dengan inovasi teknologi dan peningkatan infrastruktur, BELI berharap dapat lebih memperkuat posisi mereka di pasar e-commerce Indonesia dan lebih jauh lagi di kawasan regional.
Secara keseluruhan, BELI terus berfokus pada pengembangan ekosistem digital yang lebih terintegrasi dan meningkatkan pengalaman pelanggan dengan pemanfaatan teknologi canggih. Seiring dengan ekspansi toko fisik dan penambahan gudang baru, perusahaan ini siap untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dalam jangka panjang. (Zan)