Ekbis  

CIMB Niaga Syariah Siap Spin Off, Target Rampung pada Kuartal I 2026

CIMB Niaga Syariah Siap Spin Off, Target Rampung pada Kuartal I 2026. foto dok propertiindonesia.id

JagatBisnis.com – Pandji P. Djajanegara, Direktur Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk, mengungkapkan bahwa bank ini sedang dalam proses untuk memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait spin off Unit Usaha Syariah (UUS) menjadi Bank Umum Syariah (BUS). Sesuai dengan regulasi yang mengharuskan bank dengan aset UUS di atas Rp 50 triliun untuk melepaskan unit usaha syariahnya, CIMB Niaga Syariah kini tengah mempersiapkan proses transisi tersebut.

Pandji mengatakan bahwa spin off ini telah dimulai sejak 2023 dan ditargetkan rampung pada kuartal pertama 2026. Saat ini, pihaknya sedang fokus pada proses perizinan dan analisis model bisnis yang akan diadopsi setelah perubahan status dari UUS menjadi BUS.

Baca Juga :   CIMB Niaga Rayakan Hari Pelanggan Nasional dengan Semangat Work From Heart dan Berbagai Program Menarik

Proses Peralihan dan Model Bisnis Baru

Dalam proses transisi ini, CIMB Niaga Syariah tengah menganalisis apa yang akan terjadi setelah spin off, serta apakah model bisnis yang digunakan saat ini akan tetap relevan. Pandji menyebutkan, salah satu pertimbangan adalah fokus pada segmen konsumer setelah perubahan status tersebut.

“Saat ini kami sedang melakukan analisis mengenai apa yang akan kami lakukan setelah berubah. Kami juga sedang mempertimbangkan apakah model yang ada sekarang ini adalah yang terbaik, dan apakah nantinya kami akan fokus pada segmen konsumer,” jelas Pandji.

Mendirikan Perusahaan Baru, Bukan Akuisisi

Pandji juga menjelaskan alasan mengapa CIMB Niaga Syariah memilih untuk mendirikan perusahaan baru ketimbang melakukan akuisisi. Keputusan ini didasarkan pada kecukupan aset yang sudah ada dan fakta bahwa mendirikan perusahaan baru lebih sederhana dibandingkan harus mengakuisisi bank lain.

Baca Juga :   CIMB Niaga Rayakan Hari Pelanggan Nasional dengan Semangat Work From Heart dan Berbagai Program Menarik

“Kami akan mendirikan perusahaan baru karena modal kami cukup untuk memenuhi persyaratan KBMI 2. Kami juga akan menggunakan infrastruktur dari induk perusahaan, yaitu Bank CIMB Niaga, sehingga tidak perlu membeli bank lain,” tambah Pandji.

Namun, meskipun memilih untuk mendirikan perusahaan baru, Pandji menegaskan bahwa CIMB Niaga Syariah tetap membuka opsi untuk berkolaborasi atau mengakuisisi pihak lain jika ada kesempatan yang tepat. “Kami selalu membuka opsi, tapi saat ini fokusnya adalah untuk berdiri sendiri dulu,” imbuhnya.

Baca Juga :   CIMB Niaga Rayakan Hari Pelanggan Nasional dengan Semangat Work From Heart dan Berbagai Program Menarik

Kinerja Positif CIMB Niaga Syariah

Hingga kuartal III-2024, CIMB Niaga Syariah berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia. Beberapa pencapaian kinerja yang signifikan antara lain:

  • Pembiayaan mencapai Rp 60,73 triliun, tumbuh 14,8% YoY.
  • Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 53,23 triliun, naik 24,6% YoY.
  • Total aset per September 2024 mencapai Rp 65,99 triliun, meningkat 7,37% YoY dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dengan total aset yang telah melebihi Rp 60 triliun, CIMB Niaga Syariah siap untuk menghadapi transisi dan memperkuat posisinya di pasar perbankan syariah Indonesia. (Zan)