JagatBisnis.com – PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,7 triliun pada kuartal III-2024, yang menunjukkan kenaikan 17,8% YoY. Meskipun mengalami penurunan 23,8% dibandingkan kuartal sebelumnya, kinerja tersebut membawa pendapatan kumulatif hingga September 2024 mencapai Rp 10,1 triliun, meningkat 37,7% YoY.
Aqil Triyadi, analis Panin Sekuritas, mengungkapkan bahwa penurunan kuartalan disebabkan oleh musim serah terima produk komersial yang lebih rendah pada kuartal III. Meskipun demikian, BSDE tetap mencatatkan kinerja yang solid, berkat penjualan tanah dan bangunan residensial yang tumbuh 57,9% YoY menjadi Rp 8,2 triliun, menyumbang 81% dari total pendapatan. Segmen lain, seperti recurring income dari sewa, hotel, pengelolaan gedung, dan jalan tol, juga meningkat 3,3% YoY menjadi Rp 1,3 triliun, berkontribusi 13% terhadap total pendapatan.
Pada sisi laba, BSDE berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 2,7 triliun, meningkat 52,7% YoY, didorong oleh penurunan beban keuangan yang tercatat Rp 1 triliun, turun 17% YoY.
Peningkatan Marketing Sales di Kuartal III
Niko Pandowo, analis Sucor Sekuritas, juga mencatatkan bahwa BSDE mengalami peningkatan marketing sales sebesar 2% YoY pada kuartal III 2024 menjadi Rp 2 triliun. Kinerja ini didorong oleh penjualan ruko yang melesat hingga 59% YoY, mencapai Rp 566 miliar, serta penjualan di segmen perumahan yang meskipun terkoreksi 15% YoY, tetap berkontribusi Rp 1,2 triliun.
Beberapa peluncuran proyek baru turut mendukung pencapaian ini, seperti Northridge Ultimate (ruko) di BSD Fase 3 dengan tingkat penyerapan 67% dan pendapatan Rp 213 miliar, The Kaia “Yara” di Grand Wisata Bekasi dengan tingkat penyerapan 47% dan Rp 118 miliar, serta Townville di Grand City Balikpapan dengan penyerapan 50% dan Rp 52 miliar.
Akuisisi SMDM Perkuat Land Bank BSDE
BSDE baru-baru ini mengakuisisi 91,99% saham di SMDM (Sinarmas Land Development) dengan nilai Rp 2,3 triliun. Akuisisi ini menarik karena SMDM memiliki sekitar 1.130 hektar lahan di tiga lokasi strategis: 623 hektar di Bekasi dan Bogor, 461 hektar di Rancamaya, dan 45 hektar di Royal Tajur.
Menurut Kiswoyo Adi Joe, Head of Investment Reswara Gian Investa, aksi korporasi ini menjadi sentimen positif bagi BSDE karena lahan besar yang dimiliki SMDM dapat memperluas land bank BSDE, yang selama ini lebih banyak terpusat di BSD City. Sinergi dengan proyek-proyek BSDE lainnya, seperti Harvest City dan Kota Wisata Cibubur, diharapkan akan memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan potensi marketing sales.
Prospek Kinerja dan Rekomendasi Saham
Kiswoyo juga melihat potensi positif dari kebijakan pemangkasan suku bunga BI, yang diharapkan dapat meningkatkan daya beli properti, meskipun dampaknya mungkin baru terasa dalam 3-6 bulan ke depan. Berdasarkan analisis ini, Kiswoyo memproyeksikan laba BSDE akan tumbuh lebih dari 25% pada akhir tahun 2024. Sementara itu, Sucor Sekuritas memprediksi pendapatan BSDE pada akhir tahun 2024 sebesar Rp 12,19 triliun, dengan net income mencapai Rp 2,92 triliun.
Berdasarkan proyeksi tersebut, beberapa analis memberikan rekomendasi beli dengan target harga saham sebagai berikut:
- Kiswoyo merekomendasikan buy dengan target harga Rp 1.200 per saham.
- Niko Pandowo mempertahankan buy dengan target harga Rp 1.355 per saham.
- Aqil Triyadi merekomendasikan buy dengan target harga Rp 1.430 per saham.
Dengan kinerja yang solid dan strategi ekspansi yang agresif melalui akuisisi dan diversifikasi land bank, BSDE dipandang memiliki prospek yang positif di masa depan. (Zan)