JagatBisnis.com – PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) melaporkan laba bersih yang tertekan sepanjang periode Januari hingga September 2024, meskipun pendapatan perusahaan mengalami pertumbuhan. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis pada Rabu, 30 Oktober 2024, Telkom mencatat pendapatan sebesar Rp 112,21 triliun, naik 0,88% year-on-year (YoY) dari Rp 111,23 triliun.
Rincian Pendapatan
Rincian pendapatan menunjukkan kontribusi yang signifikan dari berbagai segmen:
- Pendapatan telepon: Rp 5,24 triliun
- Data, internet, dan jasa teknologi informasi: Rp 70,55 triliun
- Pendapatan jaringan: Rp 2,24 triliun
- IndiHome: Rp 19,62 triliun
- Layanan lainnya: Rp 5,39 triliun
Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan mencapai Rp 109,94 triliun, dan pendapatan dari transaksi lessor berjumlah Rp 2,27 triliun.
Beban yang Menggerogoti Laba
Meskipun pendapatan mengalami peningkatan, TLKM tetap menghadapi tekanan dari kenaikan beberapa beban operasional. Rincian beban adalah sebagai berikut:
- Beban operasional, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi: Naik 3,86% YoY menjadi Rp 29,97 triliun
- Beban penyusutan dan amortisasi: Naik 0,70% YoY menjadi Rp 24,25 triliun
- Beban karyawan: Meningkat 12,66% YoY menjadi Rp 13,15 triliun
- Beban interkoneksi: Meningkat 10,67% YoY menjadi Rp 5 triliun
- Beban umum dan administrasi: Meningkat 8,94% YoY menjadi Rp 4,92 triliun
- Kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi naik dari Rp 182 miliar menjadi Rp 476 miliar.
Kinerja Laba Usaha
Akibat dari kenaikan beban tersebut, laba usaha TLKM tercatat sebesar Rp 32,45 triliun, menyusut 7,24% YoY dibandingkan dengan capaian Rp 34,98 triliun pada September 2023.
Laba Bersih Menurun
Dari sisi bottom line, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas mencapai Rp 17,67 triliun, turun 9,35% YoY dari Rp 19,94 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Kesimpulan
Meskipun PT Telkom Indonesia Tbk berhasil meningkatkan pendapatannya, kenaikan beban yang signifikan membuat laba bersih perusahaan tertekan. Ini menunjukkan tantangan yang dihadapi TLKM dalam mengelola biaya operasional dan mempertahankan profitabilitas di tengah pertumbuhan pendapatan. Ke depan, perusahaan perlu strategi yang efektif untuk mengendalikan beban agar dapat meningkatkan kinerja keuangan. (Mhd)