JagatBisnis.com – PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan memperluas jangkauan pelanggan dari luar negeri pada tahun depan. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung secara virtual pada Senin, 28 Oktober 2024, Direktur Utama GMFI, Andi Fahrurozi, memaparkan strategi bisnis yang ambisius untuk menghadapi tantangan dan peluang di industri perawatan pesawat.
Fokus pada Pasar Global
Andi menyatakan bahwa GMFI akan terus mengejar peluang untuk menarik maskapai asing yang ingin merawat pesawat mereka di Indonesia. Perusahaan juga berencana untuk mengembangkan jaringan mitra di Eropa Timur dan Asia Tengah. “Kami lebih fokus untuk membawa maskapai pesawat masuk ke Jakarta untuk merawat pesawatnya di GMF,” ungkapnya.
Hingga saat ini, sekitar 70% pelanggan segmen airframe atau hanggar GMFI berasal dari luar grup. Ini menunjukkan langkah strategis GMFI dalam memperkuat kehadirannya di pasar global dan menjadikannya sebagai pilihan utama bagi maskapai internasional.
Pengelolaan Hanggar di Bandara Halim Perdanakusuma
GMFI juga siap mengelola hanggar di Bandara Halim Perdanakusuma, yang memiliki kapasitas untuk pesawat wide body dan dua narrow body. Andi menambahkan, sistem pengelolaannya bersifat kemitraan, yang akan mengurangi beban investasi awal dibandingkan dengan membangun hanggar baru. “Perkiraan capex kami tidak sebesar jika membangun hanggar sendiri,” jelasnya.
Kinerja Keuangan yang Menjanjikan
Dengan rencana strategis yang jelas, GMFI optimis akan mencetak kinerja yang baik di akhir 2024. Pada semester I 2024, perusahaan mencatatkan laba bersih sebesar US$ 13,30 juta, meningkat 556,21% dibandingkan dengan US$ 2,20 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan juga mengalami peningkatan sebesar 29,70%, mencapai US$ 216,47 juta dibandingkan dengan US$ 166,90 juta pada semester I 2023.
Kontribusi terbesar terhadap pendapatan GMFI berasal dari segmen reparasi dan overhaul pesawat, yang menyumbang US$ 167,68 juta. Segmen maintenance menyumbang US$ 38,31 juta, sedangkan segmen operasi lainnya berkontribusi sebesar US$ 10,47 juta. Meskipun pendapatan meningkat, beban usaha GMFI justru turun 5,75% menjadi US$ 26,30 juta, menunjukkan efisiensi dalam operasional.
Optimisme untuk Masa Depan
Andi mengungkapkan bahwa pencapaian tersebut merupakan hasil dari upaya GMFI dalam mengoptimalkan penggunaan inventaris, meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan, dan pengeluaran biaya yang lebih efektif. “Kami berhasil mencatatkan arus kas operasional yang positif, memberikan kami fleksibilitas untuk terus menjalankan proyek pengembangan yang telah direncanakan,” katanya.
Dengan total aset yang tercatat sebesar US$ 422,91 juta dan liabilitas sebesar US$ 721,04 juta, GMFI tetap optimis dalam menghadapi tantangan di semester kedua 2024. Ekuitas perusahaan juga menunjukkan tren positif, meningkat dari US$ 311,16 juta pada akhir 2023.
Dengan langkah-langkah strategis dan kinerja yang solid, GMFI siap untuk tumbuh dan berkembang, memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) di Indonesia. (mhd)