JagatBisnis.com – PT Budi Gadai Indonesia, yang berlokasi di Sumatera Utara, melaporkan kinerja yang tumbuh positif hingga September 2024. Penyaluran pembiayaan perusahaan meningkat dari Rp 124,2 miliar menjadi Rp 152,3 miliar, mencatat pertumbuhan sebesar 23% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Faktor Pendorong Pertumbuhan
Direktur PT Budi Gadai Indonesia, Budiarto, menyatakan bahwa kondisi ekonomi yang sulit mendorong masyarakat untuk mengandalkan pegadaian sebagai solusi cepat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Fenomena ini telah menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan bisnis gadai di Indonesia, termasuk perusahaan mereka.
Tren Gadaian Barang Elektronik
Budiarto mengungkapkan bahwa barang elektronik, seperti handphone dan laptop, menjadi barang yang paling banyak digadaikan, dengan nilai rata-rata antara Rp 1 juta hingga Rp 3 juta. Hal ini mencerminkan tren konsumen yang memilih barang-barang yang memiliki nilai jual tinggi.
Persaingan di Kota Medan
Meskipun pertumbuhan positif, Budiarto mengamati bahwa pasar gadai di Kota Medan mulai menunjukkan tanda-tanda jenuh, akibat banyaknya perusahaan gadai yang membuka cabang di daerah tersebut. Namun, Budi Gadai Indonesia tetap mencatat pertumbuhan karena telah memperluas cabangnya ke daerah-daerah lain, seperti Siantar, Binjai, dan Deli Serdang.
Target Pertumbuhan dan Rencana Ekspansi
Budi Gadai Indonesia optimis dapat mencapai target pertumbuhan transaksi hingga 20% pada akhir tahun. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan berencana untuk membuka outlet baru dan terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah.
Kesimpulan
Dengan strategi ekspansi dan fokus pada peningkatan pelayanan, PT Budi Gadai Indonesia menunjukkan kinerja yang menjanjikan di tengah tantangan pasar. Pertumbuhan yang solid ini menegaskan peran pegadaian sebagai solusi keuangan yang relevan bagi masyarakat, terutama dalam situasi ekonomi yang sulit. (Zan)