JagatBisnis.com – PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) telah menciptakan terobosan signifikan dalam dunia perawatan luka dengan meluncurkan sekitar 20 jenis produk modern yang dirancang untuk mempercepat proses penyembuhan. Inisiatif ini menjadikan Kalbe salah satu pionir dalam perawatan luka di Indonesia.
Investasi Besar untuk Inovasi
Pharma Marketing Deputy Director PT Kalbe Farma, Selvinna, mengungkapkan bahwa perusahaan telah menggelontorkan investasi mencapai Rp 10 miliar per tahun untuk pengembangan produk perawatan luka modern. “Kami adalah penyedia berbagai produk rawatan luka modern, bukan hanya rawatan luka biasa,” katanya dalam acara media discussion di Jakarta pada Sabtu (12/10).
Sebagian besar produk tersebut merupakan hasil kerja sama dengan Smith & Nephew, perusahaan multinasional asal Inggris yang dikenal dalam manufaktur peralatan medis.
Strategi Pemasaran yang Efektif
Selvinna menjelaskan beberapa strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan produk perawatan luka. Pertama, Kalbe akan terus melengkapi portofolio produk agar semakin beragam. Kedua, perusahaan berencana memperluas penempatan produk di layanan kesehatan yang mudah diakses oleh masyarakat. Ketiga, jaringan distribusi yang efisien juga menjadi fokus, dengan beberapa produk kini tersedia di minimarket di seluruh Indonesia.
“Pengalaman pengguna sangat penting, di mana dokter dan perawat perlu familiar dengan produk yang kami tawarkan,” tambahnya.
Peluncuran Produk Baru
Kalbe Farma juga merencanakan peluncuran produk baru pada kuartal II tahun depan, yaitu terapi luka tekanan negatif (negative pressure wound therapy). Produk ini dirancang untuk digunakan pada berbagai jenis luka, terutama yang mengeluarkan banyak cairan. “Pasien tidak perlu mondar-mandir ke rumah sakit, karena produk ini bisa dibawa pulang,” ungkap Selvinna. Harapannya, produk ini akan tersedia di semua klinik.
Tren Positif Saham KLBF
Di sisi lain, Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, William Wibowo, mencatat bahwa saham KLBF menunjukkan tren penguatan. “Secara teknikal, harga KLBF masih dalam fase uptrend,” ujarnya. William merekomendasikan untuk membeli saham KLBF dengan support di Rp 1.600 dan resistance di Rp 1.800 per saham. Pada perdagangan Jumat (11/10), saham KLBF melonjak 4,24% menjadi Rp 1.720 per saham, dengan kenaikan tahunan sebesar 6,83%.
Kinerja Keuangan yang Menggembirakan
Menurut laporan keuangan yang dirilis di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kalbe Farma mencatat laba bersih sebesar Rp 1,80 triliun pada semester I 2024, meningkat 18,42% dibandingkan periode yang sama pada 2023 yang mencapai Rp 1,52 triliun. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan sebesar 7,58%, dari Rp 15,17 triliun menjadi Rp 16,32 triliun.
Kesimpulan
Inovasi dan komitmen Kalbe Farma dalam pengembangan perawatan luka modern tidak hanya meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia, tetapi juga menunjukkan pertumbuhan positif dalam kinerja perusahaan. Dengan strategi yang tepat, Kalbe berpotensi untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan bagi sektor kesehatan nasional. (Hky)