JagatBisnis.com – Indonesia Mining Association (IMA) mengungkapkan bahwa dalam lima tahun ke depan, negara ini akan segera meluncurkan dua hingga tiga tambang tembaga besar. Ketua IMA, Rachmat Makkasau, menjelaskan bahwa keberadaan tambang-tambang ini diproyeksikan akan meningkatkan pangsa pasar tembaga Indonesia di tingkat global dari kisaran 3%-5% menjadi 10%.
“Indonesia saat ini memiliki sekitar 3% hingga 5% pangsa pasar tembaga dunia, dan kami percaya bahwa dengan adanya tambang baru ini, potensi produksinya akan membawa kita ke level yang lebih tinggi,” ungkap Rachmat di Jakarta, Selasa (8/10).
Lokasi dan Potensi Tambang Baru
Tiga tambang yang akan segera beroperasi terletak di wilayah dengan cadangan tembaga yang besar dan telah memasuki tahap eksplorasi akhir. Di antaranya adalah Proyek Tujuh Bukit di Banyuwangi, Sumbawa Timur Mining di Sumbawa, dan Gorontalo Minerals di Sulawesi. Rachmat menekankan bahwa meskipun belum beroperasi, semua proyek ini berada dalam tahap akhir eksplorasi.
Proyek Tujuh Bukit, yang dikelola oleh PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melalui anak usahanya, PT Bumi Suksesindo, merupakan salah satu cadangan tembaga terbesar yang belum dieksplorasi. Saat ini, proyek ini masih dalam fase studi kelayakan dan diharapkan dapat beroperasi dalam waktu dekat. “Merdeka telah berinvestasi lebih dari US$ 200 juta untuk studi kelayakan yang mendalam, dan kami sedang menyusun bankable feasibility study,” ujar Tom Malik, General Manager Communications MDKA.
Proyek Lainnya yang Menjanjikan
Sumbawa Timur Mining, yang 80% sahamnya dimiliki oleh Vale Holdings, juga tengah melakukan eksplorasi di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Proyek ini diperkirakan memiliki total sumber daya sebesar 2,1 miliar ton tembaga, dengan kadar 0,86% per ton. Corporate Communications STM, Cindy Elza, menyatakan bahwa mereka sedang dalam proses menyelesaikan Pre Feasibility Study dan berharap bisa memulai produksi pada tahun 2030.
Di sisi lain, PT Gorontalo Minerals, yang 80% sahamnya dimiliki oleh PT Bumi Resources Minerals Tbk, memiliki konsesi pertambangan seluas hampir 25.000 hektar di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Dengan cadangan sekitar 100 juta ton bijih dan kadar tembaga antara 0,5%-0,7%, proyek ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi tembaga nasional.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan adanya rencana pengoperasian tiga tambang tembaga baru ini, Indonesia diharapkan dapat memperkuat posisinya di pasar tembaga global. Rachmat Makkasau optimis bahwa proyek-proyek ini tidak hanya akan meningkatkan produksi, tetapi juga mendatangkan investasi dan inovasi dalam industri pertambangan Indonesia.
“Support dari semua pemangku kepentingan sangat penting untuk mewujudkan visi ini. Kami yakin dengan kombinasi cadangan yang melimpah dan dukungan teknologi, Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam industri tembaga dunia,” tutup Rachmat.
Dengan perkembangan ini, Indonesia tampaknya bersiap untuk menjadi salah satu produsen tembaga terkemuka di dunia, memberikan dampak positif bagi ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. (Mhd)