Bendungan Temef: Solusi Irigasi dan Pembangunan Berkelanjutan di NTT

Bendungan Temef: Solusi Irigasi dan Pembangunan Berkelanjutan di NTT. foto dok constructionplusasia.com

JagatBisnis.com – PT Waskita Karya Tbk. telah berhasil menyelesaikan pembangunan Bendungan Temef, bendungan terbesar di Nusa Tenggara Timur (NTT), yang resmi diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 1 Oktober 2024. Terletak di Kabupaten Timor Tengah Selatan, bendungan ini diharapkan dapat mengairi lahan irigasi seluas 4.500 hektar (ha) dan memainkan peran penting dalam ketahanan pangan dan pengelolaan sumber daya air di wilayah tersebut.

Kapasitas dan Manfaat

Bendungan Temef, yang dibangun sejak 2017 dengan total investasi sebesar Rp 2,7 triliun, memiliki kapasitas genangan mencapai 297 ha dan mampu menampung hingga 45 juta meter kubik (m³) air. Selain mendukung irigasi, bendungan ini juga diharapkan dapat mengurangi risiko banjir di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Malaka.

Baca Juga :   Kementerian PUPR Rampungkan Pembangunan Bendungan Temef di NTT: Solusi Ketersediaan Air dan Pengendalian Banjir

“Air adalah kunci kemakmuran di NTT. Keberadaan air memberikan manfaat besar bagi petani untuk menanam padi, jagung, dan singkong. Tanpa air, NTT tidak akan makmur dan sejahtera,” ungkap Presiden Joko Widodo saat meresmikan bendungan.

Lokasi dan Dampak Sosial

Direktur Waskita Karya, Muhammad Hanugroho, menjelaskan bahwa Bendungan Temef mencakup tiga desa di dua kecamatan: Desa Oenino, Desa Pane Utara, dan Desa Konbaki. Kehadiran bendungan ini diharapkan dapat memperkuat lumbung pangan di kawasan tersebut dan mendukung pengembangan metode modernisasi irigasi yang lebih efisien.

Baca Juga :   Waskita Karya Tegaskan Komitmen Anti Suap dengan Implementasi SMAP ISO 37001:2016 dan Langkah Preventif Lainnya

“Pembangunan ini akan meningkatkan produktivitas sektor pertanian, sekaligus membuka potensi pengembangan kawasan pariwisata,” tambah Hanugroho.

Potensi Energi dan Keberlanjutan

Bendungan Temef juga memiliki potensi sebagai pembangkit Listrik Tenaga Mikro (PLTM) dengan kapasitas 2×1,0 Megawatt (MW) dan dapat menyediakan air baku dengan debit 131 liter per detik. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Waskita Karya untuk menjadi agen pembangunan yang menciptakan nilai tambah melalui proyek-proyek infrastruktur yang berkelanjutan.

Baca Juga :   Kementerian PUPR Rampungkan Pembangunan Bendungan Temef di NTT: Solusi Ketersediaan Air dan Pengendalian Banjir

Kontribusi Terhadap Pembangunan Nasional

Waskita Karya, selama 60 tahun berdiri, telah membangun 30 proyek infrastruktur sumber daya air, termasuk bendungan, irigasi, pengendalian banjir, dan pengaman pantai. Bendungan Temef merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dari 83 PSN yang dikembangkan oleh Waskita, menunjukkan dedikasi perusahaan dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan memberikan dampak signifikan bagi bangsa dan negara.

Dengan dibukanya Bendungan Temef, diharapkan NTT akan lebih mampu mengelola sumber daya air secara efisien, meningkatkan ketahanan pangan, dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat lokal. (Zan)