JagatBisnis.com – Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mewariskan 43 proyek strategis nasional (PSN) senilai Rp 1.427,36 triliun kepada pemerintahan Prabowo Subianto, presiden terpilih. Namun, sejumlah tantangan menanti, termasuk kebutuhan anggaran yang besar, potensi keterlambatan, dan risiko proyek mangkrak akibat kesulitan dalam pendanaan dan investasi.
PSN sebagai Tonggak Pembangunan
Menurut Tubagus Haryo Karbyanto, Analis Kebijakan Publik dari FAKTA Indonesia, PSN merupakan salah satu tonggak penting yang akan diwariskan oleh Jokowi kepada Prabowo. Dari perspektif kebijakan publik, PSN dirancang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan infrastruktur, dan memperkuat daya saing nasional.
“Namun, keberlanjutan proyek-proyek ini sangat tergantung pada prioritas pemerintahan baru serta kondisi politik, ekonomi, dan anggaran negara,” jelas Tubagus.
Tantangan Keberlanjutan Proyek
Tiga aspek utama perlu diperhatikan terkait PSN ini. Pertama adalah keberlanjutan proyek dan pengawasan anggaran. Tubagus menegaskan pentingnya monitoring ketat atas penggunaan anggaran untuk mencegah penyimpangan yang merugikan negara. “Proyek-proyek yang menunjukkan dampak signifikan bagi masyarakat harus terus dilanjutkan,” ujarnya.
Kedua, dampak sosial dan lingkungan. Tidak semua PSN diterima dengan baik oleh masyarakat, terutama proyek yang melibatkan penggusuran atau berpotensi merusak lingkungan. Tubagus menggarisbawahi perlunya transparansi dalam pelaksanaan proyek untuk memastikan bahwa tidak ada konflik sosial atau pelanggaran hak masyarakat.
Ketiga, akuntabilitas pemerintah baru. Jika pemerintahan Prabowo melanjutkan PSN, mereka harus bertanggung jawab atas efisiensi dan manfaat proyek tersebut. “Kami akan menuntut evaluasi menyeluruh terhadap efektivitas PSN dan perhatian serius terhadap proyek-proyek yang mangkrak,” tegas Tubagus.
Rincian Proyek yang Belum Rampung
Data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menunjukkan bahwa dari 43 PSN yang belum rampung pada 2024, mayoritas adalah proyek jalan tol. Rincian tersebut mencakup 32 proyek jalan tol, 5 bendungan, 2 daerah irigasi, dan 1 proyek penyediaan air baku. Selain itu, terdapat 1 proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), 1 proyek sanitasi, dan 1 proyek kawasan industri.
Kesimpulan
Warisan PSN ini membawa harapan besar bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia, namun juga diwarnai dengan tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintahan Prabowo. Dengan pengawasan yang ketat, transparansi, dan akuntabilitas, ada potensi untuk mengubah tantangan ini menjadi peluang, memastikan bahwa proyek-proyek ini tidak hanya rampung, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Sebagai bagian dari agenda pembangunan yang lebih luas, keberlanjutan dan efisiensi dalam pelaksanaan PSN akan menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut. (Mhd)