Ekbis  

BRI Finance Optimalkan Kerja Sama Perbankan Pasca Penurunan BI Rate

BRI Finance Optimalkan Kerja Sama Perbankan Pasca Penurunan BI Rate. foto dok facebook BRI Finance Makassar

JagatBisnis.com – PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) berencana untuk mengoptimalkan kerja sama dengan perbankan setelah Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 6% dalam Rapat Dewan Gubernur pada September 2024. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat pendanaan perusahaan di tengah perubahan kondisi pasar.

Strategi Pendanaan yang Terstruktur

Direktur Operasional BRI Finance, Willy Halim Sugiardi, menjelaskan bahwa perusahaan akan memanfaatkan momentum penurunan suku bunga ini untuk membagi pendanaan dalam dua kategori: jangka pendek (short term) dan jangka panjang (long term). “Strategi ini memungkinkan kami untuk lebih fleksibel dalam mengelola kebutuhan dana dan memaksimalkan peluang yang ada,” ujar Willy pada Jumat (27/9).

Baca Juga :   Peluang Refinancing di Sektor Pembiayaan Pasca Penurunan BI Rate

Meskipun demikian, terkait dengan penerbitan obligasi di sisa tahun 2024, BRI Finance masih dalam tahap kajian mengenai kebutuhan pendanaan secara internal serta memantau kondisi perekonomian global dan pasar. “Kami masih mencari momentum yang tepat untuk penerbitan obligasi,” tambahnya.

Peluang Refinancing di Sektor Pembiayaan

Dalam konteks yang lebih luas, penurunan suku bunga acuan memberikan peluang bagi perusahaan pembiayaan untuk melakukan refinancing. Menurut Fixed Income Analyst Pefindo, Ahmad Nasrudin, pada fase awal pelonggaran moneter ini, penerbitan obligasi kemungkinan akan lebih didorong oleh kebutuhan refinancing daripada untuk modal kerja atau investasi.

Baca Juga :   Peluang Refinancing di Sektor Pembiayaan Pasca Penurunan BI Rate

“Suku bunga rendah memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk memperbaiki leverage keuangan mereka, mengingat biaya penerbitan obligasi menjadi lebih terjangkau,” kata Nasrudin. Dengan demikian, perusahaan multifinance dapat melakukan refinancing obligasi dengan biaya yang lebih rendah, memperkuat posisi keuangan mereka.

Kewaspadaan terhadap Permintaan dan Profitabilitas

Meskipun ada peluang, Nasrudin juga mengingatkan bahwa pemangkasan suku bunga biasanya tidak segera berdampak pada prospek permintaan dan profitabilitas perusahaan. Hal ini menjadi faktor penting yang mendorong perusahaan untuk berinvestasi dan menerbitkan surat utang. “Kenaikan penerbitan obligasi untuk modal kerja dan investasi tampaknya masih akan relatif terbatas di awal siklus pemangkasan suku bunga ini,” tuturnya.

Baca Juga :   Peluang Refinancing di Sektor Pembiayaan Pasca Penurunan BI Rate

Kesimpulan

BRI Finance mengambil langkah strategis dalam menghadapi penurunan BI Rate dengan memfokuskan pada kerja sama perbankan dan pembagian pendanaan. Sementara peluang refinancing terbuka lebar, perusahaan perlu tetap waspada terhadap dinamika pasar yang dapat mempengaruhi permintaan dan profitabilitas di masa mendatang. Dengan perencanaan yang matang, BRI Finance berharap dapat mengoptimalkan potensi yang ada dalam kondisi ekonomi yang terus berkembang. (Mhd)