Ekbis  

Pertamina Jajaki Peluang Kerja Sama Hulu Migas di Amerika Latin dan Karibia untuk Perkuat Ketahanan Energi Nasional.

Pertamina Jajaki Peluang Kerja Sama Hulu Migas di Amerika Latin dan Karibia untuk Perkuat Ketahanan Energi Nasional. foto dok nakertrans.kulonprogokab.go.id

JagatBisnis.com – PT Pertamina (Persero) terus memperluas cakrawala dengan menjajaki peluang kerja sama dalam pengembangan hulu migas di kawasan Amerika Latin dan Karibia (LAC). Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina untuk mendukung ketahanan energi nasional serta mengoptimalkan potensi migas global.

Strategi Ganda untuk Ketahanan Energi

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa upaya pengembangan hulu migas di kawasan LAC adalah bagian dari strategi ganda Pertamina. “Kami tidak hanya fokus pada optimalisasi hulu migas domestik, tetapi juga menjajaki peluang di luar negeri. Kami terus membuka sinergi dengan berbagai pihak untuk memperkuat ketahanan energi nasional,” ujar Fadjar dalam keterangan resmi pada Senin (16/9).

Baca Juga :   Pemerintah Terbitkan Aturan Baru Gross Split, Harapan Baru bagi Investasi Hulu Migas

Pertamina menerapkan strategi ini untuk menjaga ketahanan energi melalui dua pendekatan utama: memperkuat bisnis eksisting dan mengembangkan bisnis rendah karbon. Ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk mendiversifikasi portofolio dan memanfaatkan peluang di pasar internasional.

Potensi Migas di Kawasan LAC

Kawasan LAC dikenal memiliki potensi migas yang signifikan, dan Pertamina melihat peluang besar dalam menjajaki kerja sama di wilayah ini. “Kawasan LAC memiliki potensi migas yang cukup besar dan terbuka peluang bagi Pertamina untuk mengembangkan wilayah kerja migas,” tambah Fadjar.

Pertamina fokus pada tiga negara utama di kawasan ini: Suriname, Guyana, dan Brasil, yang dikenal memiliki cadangan migas yang menarik.

  • Suriname: Memiliki cadangan terbukti minyak mentah sebesar 89 juta barel dengan Staatsolie, perusahaan minyak negara Suriname, sebagai pemain utama di industri ini.
  • Guyana: Dianggap sebagai calon penghasil minyak terbesar keempat di Amerika Latin. Penemuan blok Stabroek di Guyana menunjukkan potensi cadangan mencapai 11 miliar barel setara minyak, menjadikannya lokasi yang sangat strategis bagi pengembangan migas.
  • Brasil: Negara ini memiliki cadangan produksi minyak cair yang dapat bertahan hingga 21,5 tahun dan cadangan produksi gas selama 28,7 tahun, menjadikannya salah satu pasar migas yang paling menjanjikan di kawasan.
Baca Juga :   Pertamina UMK Academy 2024: Mendorong UMK Menuju Kelas Internasional

Pengalaman Internasional Pertamina

Baca Juga :   Pertamina Tingkatkan Produksi Bioetanol dari Sorgum untuk Kendaraan Ramah Lingkungan

Pertamina bukanlah pendatang baru di arena internasional. Perusahaan ini telah memiliki pengalaman dalam mengelola hulu migas di berbagai negara, termasuk Venezuela di kawasan LAC. Pengalaman ini memberikan keuntungan kompetitif dalam menjajaki dan mengelola proyek-proyek migas di kawasan yang strategis ini.

Dengan langkah ini, Pertamina tidak hanya berusaha memperkuat ketahanan energi nasional, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan energi global sambil memperluas jangkauan pasar internasionalnya. Perusahaan berharap dapat memanfaatkan peluang di kawasan LAC untuk mendukung tujuan jangka panjangnya dalam mengelola dan mengembangkan sumber daya energi secara berkelanjutan. (Hky)