JagatBisnis.com – PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA), emiten terkemuka di sektor rental mobil, melaporkan pencapaian signifikan dalam penggunaan belanja modal (capex) hingga paruh pertama tahun 2024. Dengan total alokasi capex sebesar Rp1,3 triliun hingga Rp1,5 triliun, ASSA telah menyerap Rp577,6 miliar, yang mayoritas dialokasikan untuk peremajaan dan pembelian unit kendaraan dalam bisnis rental.
Peningkatan Laba dan Fokus pada Efisiensi
Jerry Fandy, Corporate Secretary ASSA, mengungkapkan bahwa hingga semester I 2024, perusahaan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp128,42 miliar, meningkat 84,58% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp69,57 miliar. “Peningkatan laba bersih ini dicapai berkat efisiensi yang dilakukan di anak usaha Anteraja serta sinergi yang mulai terjalin dengan CargoShare Logistics,” jelas Jerry.
Meski pendapatan mengalami penurunan tipis sebesar 0,87% menjadi Rp2,36 triliun dari Rp2,38 triliun di semester I 2023, ASSA tetap menunjukkan performa positif berkat kontribusi dari unit bisnis penjualan kendaraan bekas dan hasil sinergi dengan CargoShare.
Strategi Ekspansi dan Inovasi
Menatap semester II 2024, ASSA tetap optimis akan kinerja yang lebih baik. Jerry menjelaskan, perusahaan memilih untuk lebih selektif dalam memilih pelanggan di tengah ketidakpastian ekonomi. Pada pertengahan tahun ini, ASSA memiliki sekitar 30.000 unit armada, dengan pertumbuhan yang sejalan dengan meningkatnya permintaan dari pelanggan B2B.
Sektor logistik menjadi area yang dipandang menjanjikan. Jerry menyebutkan bahwa biaya logistik di Indonesia sangat tinggi, mencapai 25-30% dari GDP negara. “Logistik yang terintegrasi dapat mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi. Dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di bidang logistik, ASSA berkomitmen untuk mengembangkan solusi logistik end-to-end, terutama di segmen B2B,” tambahnya.
Cargoshare, sebagai bendera baru dalam lini logistik ASSA, akan mendukung layanan solusi logistik terintegrasi mulai dari trucking, fleet management, hingga manajemen gudang. Jerry juga menyoroti ekspansi ASSA ke cold chain logistic dan green logistic melalui penggunaan kendaraan listrik (EV).
Peningkatan di Segmen Kendaraan Bekas dan Gadai
Di sektor kendaraan bekas, ASSA melihat potensi pasar yang besar, terutama dengan harga mobil baru yang semakin tinggi. Autopedia Sukses Lestari (ASLC), anak perusahaan ASSA, berfokus pada peningkatan layanan dengan memberikan garansi 7G+ dan memperluas jangkauan pasar melalui showroom Online-to-Offline (Caroline). ASSA juga mengembangkan bisnis gadai melalui PT Autopedia Sukses Gadai, yang menyediakan pembiayaan modal kerja berbasis gadai.
Kinerja Keuangan dan Prospek ke Depan
Secara keseluruhan, ASSA melaporkan penurunan beban pokok sebesar 7,08% YoY menjadi Rp1,69 triliun dari Rp1,82 triliun di semester I 2023. Laba bruto naik 19% menjadi Rp676,67 miliar dari Rp568,62 miliar. Jumlah aset perseroan tercatat Rp7,68 triliun, meningkat dari Rp7,33 triliun pada akhir 2023. Liabilitas berada di angka Rp4,94 triliun, naik dari Rp4,73 triliun, sementara ekuitas mencapai Rp2,74 triliun dari Rp2,6 triliun.
Dengan strategi ekspansi dan inovasi yang terus berkembang, ASSA berkomitmen untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan memanfaatkan peluang di pasar yang terus berubah. (Hky)