JagatBisnis.com – PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM), yang bergerak dalam industri kapal pandu dan tunda di bawah naungan Grup Pelindo, mengumumkan rencana belanja modal (capex) sebesar Rp158 miliar untuk sisa tahun 2024. Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis IPCM, Shanti Puruhita, mengungkapkan bahwa sebagian dari dana tersebut telah dialokasikan untuk pengadaan dua unit kapal baru, mesin, forklift, serta modifikasi sistem.
Dalam Public Expose Live 2024 yang digelar secara daring pada Kamis (29/8), Shanti menyebutkan bahwa modifikasi sudah selesai, namun pengadaan dua unit kapal masih dalam proses. Sayangnya, Shanti belum bisa membeberkan rincian nilai serapan capex yang telah digunakan untuk pengadaan dan modifikasi armada baru.
Komitmen Terhadap Keberlanjutan
IPCM tidak hanya fokus pada ekspansi armada tetapi juga berkomitmen untuk keberlanjutan lingkungan. Shanti mengungkapkan bahwa perusahaan sedang menjajaki kemungkinan penggunaan kapal berbahan bakar ramah lingkungan sebagai bagian dari inisiatif keberlanjutan mereka. Saat ini, sekitar 40% bahan bakar yang digunakan IPCM berasal dari bahan bakar fosil.
Sebagai langkah awal, beberapa kapal IPCM telah dilengkapi dengan panel surya. Solar panel telah dipasang di short connection dan harbour generator untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Shanti menyatakan, “Kami terus menjajaki kemungkinan penggunaan kapal-kapal yang tidak hanya bergantung pada bahan bakar fosil.”
Saat ini, dari delapan unit kapal yang dibangun sejak IPO, tiga unit motor pandu sudah dilengkapi dengan solar panel. IPCM mengelola total 94 unit kapal, yang terdiri dari 59 kapal tunda, 30 motor pandu, dan lima kapal kepil.
Kinerja Keuangan Positif
Dalam laporan keuangan semester I-2024, IPCM mencatat pendapatan sebesar Rp589,8 miliar, meningkat 5,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp567,6 miliar. Pendapatan terbesar diperoleh dari jasa penundaan kapal, mencapai Rp512,2 miliar atau 85,5% dari total pendapatan. Jasa pengangkutan dan layanan lainnya menyumbang 8,1% atau Rp48,8 miliar.
Terutama pada Terminal Khusus (Tersus), kontribusi pendapatan mengalami peningkatan signifikan sebesar 27,7% menjadi Rp183,2 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp143,5 miliar. Di Pelabuhan Umum, pendapatan naik 14,7% menjadi Rp250,9 miliar dari Rp218,7 miliar, sementara TUKS mengalami peningkatan sebesar 9,6% menjadi Rp115,8 miliar dari Rp105,6 miliar.
Dengan langkah-langkah inovatif dan fokus pada keberlanjutan, IPCM menunjukkan komitmennya tidak hanya dalam memperkuat posisi pasar tetapi juga dalam menjaga kelestarian lingkungan. (Mhd)