JagatBisnis.com – Pameran Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2024 telah sukses menunjukkan bahwa UMKM lokal Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global. Didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta partisipasi aktif berbagai pihak, AKI 2024 bertujuan untuk mempromosikan produk UMKM dan membuka peluang ekspansi internasional.
Dukungan Kemenparekraf dan Lokasi Strategis
Tahun ini, AKI 2024 diselenggarakan di dua lokasi strategis: Labuan Bajo, NTT (8-10 Agustus) dan Merauke, Papua Selatan (9-11 Agustus). Pameran ini dirancang untuk mempertemukan pelaku industri kreatif dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan komunitas kreatif, dalam upaya memperkuat jejaring dan mendukung pertumbuhan industri kreatif di Indonesia.
Di Labuan Bajo, sebanyak 33 UMKM dari berbagai kategori—kuliner, kriya, fesyen, dan musik—ikut ambil bagian. Sementara di Merauke, 35 UMKM dari kategori kriya, kuliner, fesyen, musik, dan film turut berpartisipasi, memanfaatkan kesempatan ini untuk berinteraksi dengan publik dan memperluas jangkauan pasar mereka.
Komitmen Pemerintah dan Harapan ke Depan
Menparekraf Sandiaga Uno mengungkapkan, “Sejak 2021, AKI telah menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung perkembangan UMKM lokal.” Dalam sambutannya di Labuan Bajo, Sandiaga berharap AKI 2024 dapat membantu UMKM lokal untuk memperluas pasar global mereka dan mencapai target nilai ekspor ekonomi kreatif sebesar 28 miliar dolar AS untuk tahun 2024.
Ia juga menambahkan, “Kami ingin memastikan bahwa AKI 2024 memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan kemampuan UMKM dan mempromosikan produk kreatif lokal ke pasar internasional.” Sandiaga berharap peserta dapat berkolaborasi dengan sesama pelaku UMKM dan masyarakat setempat untuk menarik minat pembeli dan investor.
Keberhasilan Peserta dan Dampaknya
Keberhasilan AKI 2024 terlihat jelas dari pencapaian para peserta. Di Labuan Bajo, SEGARA Essentials, yang menampilkan produk fashion berbasis kapas asli, mencatatkan omzet mencapai Rp 7.754.000. Pemilik SEGARA Essentials, I Made Krystya Darma, menekankan pentingnya membangun kesadaran tentang fashion berkelanjutan melalui interaksi langsung dengan pengunjung.
Delawa Coffee Manggarai, produsen kopi lokal, juga mencatatkan keuntungan sebesar Rp 5.080.000 dari pameran ini. Mereka memanfaatkan kesempatan untuk mempromosikan kopi yang mengutamakan budidaya berkelanjutan dari petani lokal.
Di Merauke, Mabucha Jayapura, produsen teh probiotik non-susu, sukses menampilkan produk unggulan yang menggabungkan warisan lokal dengan manfaat kesehatan. Partisipasi mereka di AKI membuka peluang untuk mengikuti Food Start Up Indonesia 2024, di mana mereka meraih peringkat 10 besar serta menjadi pemenang kategori Mentor’s Favorite & Social Impact.
RKD Coffee Merauke, yang berfokus pada kopi khas Papua Selatan, juga merasakan dampak positif dari pameran ini, dengan peningkatan omzet hingga 50% dibandingkan pameran sebelumnya. Desain booth mereka, yang memadukan elemen tradisional Papua Selatan dengan sentuhan modern, menarik perhatian banyak pengunjung.
Pameran AKI 2024 berhasil membuktikan bahwa UMKM lokal Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk bersaing di pasar global. Dukungan dari Kemenparekraf dan kesuksesan peserta dalam mencapai hasil yang signifikan menunjukkan bahwa dengan bimbingan dan kesempatan yang tepat, produk kreatif lokal dapat meraih kesuksesan internasional. (Hky)